IHSG Dibuka Perkasa, Bagaimana Proyeksi hingga Tutup Pasar Selasa (10/10)?



MOMSMONEY.ID - Selasa (10/10), Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat cukup tinggi. 

Pada pembukaan Selasa (10/10) pukul 09.00, IHSG tercatat di level 6.917. Angka ini lebih 26 poin dibanding penutupan sehari sebelumnya. 

Sebagai catatan, pada Senin (9/10) IHSG ditutup di level 6.891. Kondisi ini menunjukan penguatan dibanding akhir pekan lalu. 


Analis Samuel Sekuritas dalam risetnya Selasa (10/10) memprediksikan, IHSG akan menguat di hari ini. Kondisi ini didorong faktor regional dan global. 

Dari global salah satunya didorong bursa AS ditutup menguat pada Senin (9/10). Dow Jones naik 0,59%, S&P 500 naik 0,63%, dan Nasdaq pun naik 0,39%. 

Baca Juga: Sempat Tembus 6.900 di Pembukaan, IHSG Ditutup di Level 6.891

Pasar AS berhasil rebound setelah sempat melemah di awal sesi, didukung meredanya kekhawatiran investor Wall Street terkait potensi  dampak perang Israel-Hamas.

Pasar Asia juga ditutup menguat pada hari Senin (9/10). Sebut saja, Hang Seng naik 0,18%. 

Dari dalam negeri, ada beberapa berita emiten yang dapat diperhatikan. Di antaranya  PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mendapatkan rating idA+ (sy) dari PEFINDO untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2023 maksimum US$ 300 juta.

Dana hasil penerbitan obligasi berencana untuk membiayai belanja modal terutama untuk pembangunan pabrik baru di Karawang.

PEFINDO memberikan rating idA+ dengan alasan melihat posisi perseroan yang stabil dengan posisi pasar perseroan yang kuat di industri bubur kertas, kemasan dan tisu, serta bisnis terintegrasi dengan baik.

Analis Samuel Sekuritas melihat bahwa hal ini berdampak positif untuk INKP dalam mendapatkan dana dari investor dengan rating yang cukup tinggi.

Selanjutnya, ada berita soal PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) memprediksi pertumbuhan produksi Crude Palm Oil (CPO) pada akhir kuartal II 2023 naik kurang lebih 10% secara kuartal. 

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini dari MNC Sekuritas

TAPG menyampaikan, pertumbuhan produksi pada tahun 2023 terus mengalami pertumbuhan mengingat pada kuartal III 2023 akan memasuki masa puncak panen.

TAPG juga berhasil memproduksi kurang lebih 720.000 ton CPO hingga September 2023 dan optimistis akan terus bertambah hingga akhir tahun dengan target tak berbeda jauh dengan target tahun lalu di 1, 04 juta ton.

Selain CPO, TAPG juga sudah mengembangkan penggunaan Kernel Crushing Plant untuk memproses inti sawit menggunakan bahan bakar biogas dan dapat menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan.

Menurut Analis Samuel Sekuritas, dengan harga CPO yang mulai mengalami pemulihan dengan harga rata-rata di MYR 3.700-3.800/ton, bisa mendorong pertumbuhan pendapatan dari TAPG pada kuartal III 2023 hingga di tutup 2023 yang akan mengalami perbaikan.

Lantas, ada pemberitaan soal PGEO bersama Chevron New Energies melalui PT Jasa Daya Chevron berkomitmen untuk menjelajahi WKP di Way Ratai, Lampung, dengan dana eksplorasi sebesar US$ 28,85 juta atau sekitar Rp 450 miliar.

Baca Juga: IHSG Dibuka Perkasa Pada 5 Oktober 2023, Usai Melorot Kemarin

PGEO memiliki 40% kepemilikan, sementara Chevron memiliki 60%. Dengan demikian, PGEO harus menyetor sekitar Rp 180 miliar. 

Analisis Samuel sekuritas mengemukakan, dengan kerjasama ini, PGEO dan Chevron akan mengembangkan Blok Way Ratai yang berkapasitas 55 megawatt dan berpotensi 100 megawatt

Saat ini, Nlok Way Ratai masih dalam tahap feasibility study, sehingga diproyeksikan baru akan beroperasi tahun 2029, dan proyek ini tidak termasuk dalam rencana development capacity plan PGEO karena merupakan wilayah partnership mereka.

Dengan asumsi hanya 55 megawatt, dan 40% di antaranya adalah 31 megawatt, maka kapasitas total pada tahun 2029 akan mencapai 931 megawatt yang mana saat ini 672 megawatt. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha