IHSG dibuka sideways, cenderung positif



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (31/10) melaju dengan hati-hati di zona positif. Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.19 WIB, indeks tercatat naik 0,05% menjadi 5.413,38.

Ada 96 saham yang mendaki. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 87 saham dan 91 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,743 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 627,554 miliar.


Sementara itu, ada lima sektor yang menyokong kinerja indeks. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor industri lain-lain naik 0,56%, sektor barang konsumen naik 0,26%, dan sektor manufaktur naik 0,21%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers di antaranya: PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 0,98% menjadi Rp 4.140, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) naik 0,9% menjadi Rp 446, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 0,88% menjadi Rp 11.475.

Sedangkan di posisi top losers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 2,76% menjadi Rp 705, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 1,27% menjadi Rp 1.560, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 1,52% menjadi Rp 2.590.

Kendati demikian, investor asing terlihat melepas kepemilikan sahamnya. Pagi ini, nilai penjualan bersih (net sell) asing di seluruh market dan pasar reguler masing-masing Rp 5,5 miliar.

Menurut Kepala Riset Daewoo Securities Taye Shim, IHSG hari ini akan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah.

Menurutnya, ada beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi IHSG. Beberapa di antaranya penurunan harga minyak dan ketidakpastian politik terkait pemilu presiden AS. "Apalagi FBI kembali melakukan investigasi terhadap kasus email Clinton," jelasnya.

Bursa Asia tertekan

Mayoritas saham di bursa Asia tertekan pada awal pekan ini (31/10). Mengutip data CNBC, pada pukul 09.30 waktu Tokyo, indeks ASX 200 Australia bergerak flat. Sektor energi memperberat langkah indeks ASX dengan penurunan 1,05%. Penurunan juga dialami sektor finansial dengan penurunan 0,52%.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,27% di awal pembukaan pagi.

Adapun indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,26%. Saat ini, pelaku pasar Negeri Sakura tengah menanti pengumuman kebijakan Bank of Japan, yang sudah memulai pertemuannya pada hari ini. Mayoritas analis meramal, tak akan ada kejutan berarti dari Bank of Japan.

Setidaknya, ada tiga sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan pasar Asia. Pertama, kecemasan market menjelang pelaksanaan pemilu Amerika Serikat pada 8 November mendatang.

Faktor kedua adalah data ekonomi Jepang yang lemah. Kementerian Ekonomi Jepang merilis data bahwa produksi industri di September tampak flat dibanding bulan sebelumnya di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melempem.

Ketiga, penurunan harga minyak. Pasar minyak masih terfokus pada kurangnya komitmen, baik oleh OPEC dan negara minyak non-OPEC, atas rencana pemangkasan produksi minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie