KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah mengawali perdagangan, Jumat (16/8). Mengutip RTI, pukul 09.19 WIB, indeks terkoreksi 0,13% ke level 6.249,371. Tercatat 154 saham naik, 109 saham turun, dan 118 saham stagnan. Total volume 2,1 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 866 miliar. Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor agrikultur paling dalam penurunannya 1,66%. Sementara, sektor aneka industri memimpin penguatan 0,27%.
Baca Juga: Data penjualan ritel AS positif, Dow Jones dan S&P 500 berakhir menghijau Pagi ini,
net sell asing capai Rp 48,433 miliar di pasar reguler dan Rp 49,387 miliar keseluruhan market. Memerahnya IHSG sejalan dengan arah bursa Asia pada perdagangan akhir pekan ini. Bursa saham Asia menuju penurunan mingguan pada hari Jumat (16/8). Katalis negatif datang dari pernyataan saling bertentangan perihal perang dagang China-Amerika Serikat (AS) yang hanya menambah kekhawatiran bagi ekonomi global.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Mulai Wait and See Mengutip dari
Reuters, Presiden AS Donald Trump mengatakan, dirinya percaya China ingin membuat kesepakatan perdagangan. Sementara itu, Beijing bersumpah akan melawan tarif terbaru atas barang-barangnya senilai US$ 300 miliar. Tapi, menyerukan AS untuk memenuhi setengah dari potensial kesepakatan perdagangan. Indeks MSCI saham Asia Pasifik turun 0,17% atau turun 1,4% untuk sepekan ini. Indeks Nikkei Jepang turun 0,5%, melemah 1,8% sepekan ini. Di sisi lain, indeks Australia yang terpapar sektor komoditas menuju penurunan mingguan 2,7%.
Baca Juga: IHSG tergerus prospek perlambatan ekonomi global, simak rekomendasi berikut Meski begitu, penguatan pasar saham Amerika Serikat (AS) pada penutupan Kamis, diprediksi mampu meredakan sentimen negatif baik pasar domestik maupun Asia. “Membaiknya pasar AS diperkirakan dapat mengurangi tekanan bagi saham di BEI dan dapat memberikan ruang bagi IHSG untuk bisa apresiasi pada hari ini,” prediksi Valbury Sekuritas Indonesia dalam market summary. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto