IHSG Dibuka Turun 0,13% Jumat (4/10), Bursa Asia Dibayangi Konflik Timur Tengah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada perdagangan akhir pekan Jumat (4/10). Melansir RTI pukul 09.02 WIB, indeks terkoreki 0,13% atau 10,155 poin ke level 7.533,673.

Tercatat 116 saham turun, 175 saham naik, 212 saham stagnan. Total volume perdagangan pagi ini 1,9 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 573 miliar.

Sebanyak lima indeks sectoral membebani Langkah IHSG. Tiga sector dengan penurunan terdalam yakni; IDX-Techno 1,21%, IDX-Industry 0,30%, dan IDX-Health 0,15%.


Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Hari Ini (4/10) dari Analis Reliance Sekuritas

Saham-saham top losers LQ45:

- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 4,69% ke Rp 61

- PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 1,05% ke Rp 1.415

- PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun 1,02% ke Rp 2.920

Baca Juga: Wajah Bursa Asia Beragam Jumat (4/10) Pagi, Dibayangi Stimulus China dan Harga Minyak

Saham-saham top gainers LQ45:

- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 5,11% ke Rp 1.440

- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 1,48% ke Rp 1.030

- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,25% ke Rp 1.615

Baca Juga: Harga Anjlok, Saham Ini Diborong Orang Terkaya Indonesia, Analis Pun Rekomendasi Beli

 
GOTO Chart by TradingView

Saham-saham di pasar Asia melemah hari ini, dipicu oleh meningkatnya ketegangan di Timur Tengah yang membuat investor berhati-hati menjelang laporan ketenagakerjaan penting dari Amerika Serikat (AS).

Ketidakpastian ini membuat para pelaku pasar berhati-hati, yang tercermin pada penurunan saham di berbagai bursa.

Indeks saham terluas MSCI di kawasan Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,32% dan diprediksi akan mengakhiri pekan ini dengan sedikit perubahan.

Baca Juga: Rombongan, Ini Jadwal Pembayaran Dividen Interim Astra (ASII), UNTR, dan AALI

Bursa saham Australia turun 1%, sementara pasar berjangka memperpanjang pelemahannya dari sesi sebelumnya.

Sementara itu, harga minyak diprediksi akan mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari setahun akibat kekhawatiran potensi gangguan pasokan minyak terkait konflik yang terus memburuk.

Harga minyak yang telah naik sejak awal pekan semakin terdorong oleh ketegangan tersebut. Harga minyak mentah Brent turun tipis 0,04% menjadi US$77,59 per barel, tetapi diperkirakan akan mengalami kenaikan mingguan sebesar 7,8%, tertinggi sejak Februari 2023.

Sedangkan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga stabil di angka US$73,71 per barel dan menuju kenaikan mingguan 8,1%, yang menjadi peningkatan terbesar sejak Maret 2023.

Baca Juga: IHSG Turun, Market Cap BMRI Kini Melewati AMMN

Presiden AS Joe Biden mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mendiskusikan kemungkinan serangan terhadap fasilitas minyak Iran sebagai balasan atas serangan rudal Teheran ke Israel.

Di sisi lain, militer Israel meningkatkan serangan udara terhadap posisi Hezbollah di Beirut, memicu kekhawatiran bahwa konflik di kawasan itu dapat meluas.

Analis pasar Tony Sycamore dari IG mengatakan bahwa kemungkinan respons militer dari Israel sudah dekat.

Baca Juga: Proyeksi IHSG & Rekomendasi Saham Jelang Akhir Pekan, Jumat (4/10)

"Kekhawatirannya adalah Presiden Biden telah mengonfirmasi bahwa fasilitas minyak Iran menjadi salah satu target potensial. Jadi, ada ketidakpastian karena kita tidak tahu kapan dan di mana respons ini akan terjadi," ujarnya.

Dengan suasana pasar yang penuh kehati-hatian, fokus para investor saat ini tertuju pada perkembangan di Timur Tengah serta laporan ketenagakerjaan AS yang dinilai akan memberikan pandangan lebih jelas terkait kebijakan suku bunga The Fed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto