KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah mengawali pekan ini, Senin (13/4). Mengutip RTI, pukul 09.17 WIB, indeks turun 0,18% ke level 4.640,682 Tercatat 141 saham turun, 125 saham naik, dan 123 saham stagnan. Total volume perdagangan 945 juta saham dengan nilai transaksi capai Rp 940 miliar. Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor aneka industri paling membebani perdagangan 1,36%. Sedangkan sektor infrastruktur paling tinggi kenaikannya 1,11%.
Di pasar reguler, asing bukukan net sell Rp 39,541 miliar. Tapi keseluruhan market, asing catatkan net buy Rp 39,700 miliar
Baca Juga: Bursa Asia turun di perdagangan Senin pagi di tengah harga minyak melonjak Awal pekan ini, ada peluang IHSG melanjutkan tren penguatannya seiring penguatan Dow Jones (DJIA) sebesar +1,22% di tengah terus bertambahnya jumlah korban tewas secara global akibat Covid-19. Hingga 12 April, korban meninggal covid-19 mencapai 114,201 orang dan yang terjangkiti mencapai 1,852,535 orang. Penyebaran Covid-19 yang paling cepat dan mengerikan terjadi di Benua Eropa yang telah menewaskan lebih dari 74,000 orang. Di Italia sendiri, Covid-19 telah menjangkiti sekitar 156,363 orang dan telah menewaskan 19,899 orang (sehari korban tewas naik +550 orang) dan di AS sendiri sudah menjangkiti 560,402 orang dengan jumlah yang tewas 22,105 orang.
Baca Juga: IHSG mendaki, berikut valuasi saham yang jadi top losers di pekan lalu Sementara di Indonesia Virus Corona sudah menjangkiti 4,241 orang dengan jumlah yang tewas 373 orang (Fatality Rate mencapai 8,8%).
“Lebih lanjut, naiknya harga beberapa komoditas, utamanya harga Gold naik tajam +4,07% serta Timah +3,11% & Nikel +1,63% berpotensi menjadi katalis tambahan bagi penguatan IHSG Senin ini,” kata analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang. Di samping itu penguatan beberapa Bursa Asia Senin pagi menjadi tambahan faktor positif untuk IHSG menguat hari ini. “Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya, di tengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan pembelian dan atau swing trade maka dapat fokus atas saham dari Sektor Logam Emas, Farmasi, Bank, Konsumer, FMCG dan Telko,” paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto