JAKARTA. Setelah dua hari berturut-turut memecahkan rekor, pasar saham domestik akhirnya terkoreksi di awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melorot 2,3% menjadi 5.260,024. Meski menyusut, pemodal asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) di Bursa Efek Indonesia senilai Rp 776,63 miliar. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, mengatakan, IHSG melemah terutama akibat sentimen regional. Pasar berspekulasi bakal terjadi resesi di kawasan Eropa. Di Yunani, partai oposisi memenangi pemilu setempat. Fakta ini berpotensi mengubah kebijakan politik di Yunani dan kemungkinan besar Negeri Para Dewa itu keluar dari Zona Eropa. Di sisi lain, terjadi aksi jual yang cukup besar di pasar oleh fund manager, setelah euforia stimulus Bank Sentral Eropa (ECB) berakhir. "Tekanan ditambah dengan pelemahan rupiah," ujar dia.
IHSG dipengaruhi faktor kombinasi regional-lokal
JAKARTA. Setelah dua hari berturut-turut memecahkan rekor, pasar saham domestik akhirnya terkoreksi di awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin melorot 2,3% menjadi 5.260,024. Meski menyusut, pemodal asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) di Bursa Efek Indonesia senilai Rp 776,63 miliar. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, mengatakan, IHSG melemah terutama akibat sentimen regional. Pasar berspekulasi bakal terjadi resesi di kawasan Eropa. Di Yunani, partai oposisi memenangi pemilu setempat. Fakta ini berpotensi mengubah kebijakan politik di Yunani dan kemungkinan besar Negeri Para Dewa itu keluar dari Zona Eropa. Di sisi lain, terjadi aksi jual yang cukup besar di pasar oleh fund manager, setelah euforia stimulus Bank Sentral Eropa (ECB) berakhir. "Tekanan ditambah dengan pelemahan rupiah," ujar dia.