IHSG dipengaruhi sentimen dari luar



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berakhir di zona hijau. Kamis (8/1) IHSG menguat tipis 0,09% ke level 5.211,82. Investor asing juga masih mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp 135,52 miliar.

Pergerakan IHSG ini searah dengan bursa Asia. Indeks MSCI Asia Pacific berhasil rebound dengan kenaikan 1,3% ke level 136,39 pada pukul 16.16 waktu Hong Kong. 

Menurut Eddy Wijaya Analis Sinarmas Sekuritas mengatakan, pergerakan indeks saham kemarin dipengaruhi oleh adanya optimisme investor pada kebijakan moneter dari Europe Central Bank (ECB) dan The Fed. Dimana keduanya saling mendukung perekonomian Eropa. 


Hal yang sama juga dikatakan oleh Achamd Yaki Yamani Analis Sucorinvest Central Gani. Yaki mengatakan,  bank sentral Eropa itu akan mengambil kebijakan stimulus yang mana hal tersebut mengangkat naik bursa global. 

Sentimen lainnya datang dari masih berharapnya harga minyak yang dapat rebound.  "Meski saat ini harga minyak masih dibawah US$ 50 per barrel," kata Yaki.  

Sedangkan untuk akhir pekan Eddy berpendapat IHSG akan dipengaruhi oleh data inflasi China yang diperkirakan naik menjadi 0,36% dari bulan sebelumnya. "Sedangkan Amerika Serikat juga akan merilis data initial jobless claims yang diperkirakan naik dari 16.000 menjadi 314.000," paparnya. 

Dari sisi teknikal, Yaki menilai indikator Relative Strength Index (RSI) dan stochastic masih menunjukkan penguatan. Indikator MACD naik di area positif dan William %R menguat. Dengan begitu, ia memperkirakan IHSG di akhir pekan akan bergerak mixed menguat terbatas dengan potensi profit taking dan bergerak di kisaran 5.196-5.238.

Sedangkan Eddy mengira IHSG besok (9/1) akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di kisaran 5.195-5.225. Ia juga merekomendasikan saham-saham yang dapat diperhitungkan antara lain, ANTM, AALI, BJBR, dan LSIP. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia