KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,50% atau naik 35,97 poin ke level 7.166,81 pada akhir perdagangan Kamis (18/4). IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatannya pada Jumat (19/4) dengan level support 7.130 - resistance di 7.200. Research Analyst Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga melihat, IHSG berhasil rebound terlihat pada indikator teknikal Moving Average Convergence/Divergence (MACD) yang memperlihatkan adanya penyempitan negative slope pada Kamis (18/4). Menurutnya, IHSG akan bergerak menguat dalam rentang angka 7.130 - 7.200 pada perdagangan Jumat (19/4).
IHSG memperoleh sentimen positif dari dua faktor utama. Pertama, yakni menguatnya nilai tukar rupiah yang mencapai level Rp 16.000. Dan yang kedua, yield obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun yang mengalami pelemahan -0.44% pada Kamis (18/4) sore. Baca Juga: IHSG Menguat 0,50% ke 7.166 Pada Kamis (18/4), BRIS, MBMA, ESSA Jadi Top Gainers LQ45 Kombinasi dari penguatan nilai tukar Rupiah dan penurunan yield obligasi ini tidak lepas dari intervensi BI pada Spot dan Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). "Hal ini secara perlahan mengarahkan nilai tukar rupiah kembali ke dalam asumsi APBN serta menguatkan IHSG pada hari ini," kata Aditya kepada Kontan, Kamis (18/4). Dari global, pasar tengah menanti rilis data penjualan ritel Inggris untuk bulan Maret. Data tersebut diproyeksikan akan mengalami penguatan hingga mencapai 0,70% dibandingkan bulan sebelumnya, yang berada di level -0,40%. Perubahan ini menurut Aditya, menunjukkan potensi pemulihan ekonomi di Inggris. Selain itu, terdapat indikasi peningkatan aktivitas belanja konsumen setelah periode sebelumnya terjadi penurunan signifikan. Sementara Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG rawan bergerak koreksi dengan support 7.136 dan resistance 7.187. Baca Juga: Timur Tengah Memanas, Ini Rekomendasi Saham Jagoan Sinarmas Sekuritas