KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup di zona hijau di hari perdagangan terakhir bulan Mei, Senin (31/5). IHSG menguat 98,847 poin atau 1,69% ke level 5.947,46. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa memang bergerak menguat. Kenaikan paling signifikan dicatatkan oleh sektor teknologi hingga 8,66%. Kemudian disusul sektor infrastruktur dan sektor bahan baku yang terkerek masing-masing 3,50% dan 2,19%. Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mencermati, penguatan IHSG ini tidak akan berlangsung pada perdagangan di awal bulan Juni, Rabu (2/6). IHSG diprediksi bergerak cenderung melemah dengan level
resistance 5.930 dan level
support 5.750.
Pergerakan IHSG diperkirakan lebih terbatas dengan mempertimbangkan indikasi
overbought yang ditunjukkan oleh Stochastic RSI. Di samping itu, level penutupan Senin (31/5) berada pada kisaran
resistance 5.950.
Baca Juga: IHSG menguat 1,69% ke level 5.947, ini saham top gainer di LQ45, Senin (31/5) "Faktor lain yang mendasari proyeksi tersebut adalah kecenderungan pelaku pasar yang sudah lebih dulu mengantisipasi strong US Manufacturing Indeks di bulan Mei 2021 dengan akumulasi beli pada perdagangan Jumat," jelas Vady dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Senin (31/5). Oleh karenanya, pada perdagangan hari Senin, akumulasi beli signifikan dicatatkan oleh saham-saham bank yang relatif berkaitan dengan pemulihan ekonomi. Sementara sentimen dari dalam negeri, pelaku pasar akan mengantisipasi data inflasi dan indeks manufaktur yang lebih tinggi di Mei 2021. Data tersebut dapat memperkuat keyakinan pelaku pasar terhadap tercapainya proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 oleh Kementerian Keuangan RI yang dipatok 7,1% yoy hingga 8,3% yoy.
BBCA Chart by TradingView Untuk perdagangan Rabu (2/6), Valdy masih menyarankan investor untuk mencermati saham-saham perbankan seperti BBCA, BBNI, BMRI, BBRI, BRIS, dan BTPS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli