KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama lima hari perdagangan terakhir hingga Jumat (19/6), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi kenaikan 1,27% ke posisi 4.942,28. IHSG berpeluang melemah di awal pekan. Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksikan, IHSG akan bergerak dengan support di level 4.900-4.812 dan resistance 4.970-5.018. Menurut Hans, ada sejumlah sentimen dalam dan luar negeri yang akan memengaruhi pergerakan IHSG pada pekan depan. Investor masih mengkhawatirkan gelombang kedua pandemi Covid-19 akibat adanya peningkatan jumlah kasus di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara benua Afrika. Kedua, pembukaan ekonomi ternyata menimbulkan semakin banyak infeksi virus corona. "Ini memudarkan harapan ekonomi akan cepat pulih pada Juli-September 2020 setelah suram pada April-Juni 2020," kata Hans dalam riset, Sabtu (20/6).
Baca Juga: Dana Asing Kabur Rp 2,81 T Dalam Sepekan, Ini Daftar Saham yang Paling Banyak Dijual Pudarnya harapan terhadap pemulihan ekonomi yang cepat tersebut kian didukung oleh Chairman Federal Reserve Jerome Powell yang menyatakan bahwa pemulihan ekonomi akan menjadi jalan panjang. Terlebih lagi, Ekonom International Monetary Fund (IMF) Gita Gopinath menyampaikan, IMF akan menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi 2020 pada pekan depan. Sentimen lainnya berasal dari perkembangan data ekonomi yang menurut Hans akan sangat memengaruhi pergerakan pasar saham. "Penjualan retail yang membaik membuat optimisme pasar, tetapi ketika angka pengangguran di bawah harapan, maka dapat membawa sentimen negatif bagi pasar," ucap dia.