KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berpotensi melemah setelah Lebaran 2020. Padahal, pergerakan IHSG setelah libur Lebaran tahun lalu justru cenderung menguat. Asal tahu saja, pada 31 Mei 2019, IHSG berada di level 6.209,12. Sementara perdagangan hari pertama setelah libur Lebaran yakni 10 Juni 2019, IHSG terkerek 80,49 poin atau 1,29% ke level 6.289,61. Selama satu pekan setelahnya, IHSG masih tercatat menguat 0,66% ke level 6.250,27 di penutupan perdagangan 14 Juni 2019.
Baca Juga: Wall Street turun menunggu pernyataan Powell dan Mnuchin Berbeda dengan tahun lalu, IHSG justru diperkirakan terkoreksi setelah libur Lebaran tahun ini. Salah satu sentimen pemberat adalah kekhawatiran pasar terhadap penyebaran pandemi Covid-19. Senior Vice President Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menjelaskan, pasar dibayangi perkembangan penemuan vaksin Covid-19. Selain itu, pasar masih melihat sejauh mana puncak kasus pasien positif terjadi di Indonesia. Termasuk juga, efektivitas Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) dalam menekan penyebaran virus. "Kalau perkembangan vaksin belum ada, peak number of new positive case of Covid-19 akan naik terus. Ini menyebabkan ekonomi Indonesia masih ditutup" ungkap Janson ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (19/5).
Baca Juga: Valuasi murah, reksadana saham jadi pilihan menarik untuk investasi jangka panjang Semakin lama pembatasan aktivitas ekonomi terjadi, semakin berat pula beban usaha yang ditanggung. Misalnya saja, lanjut Janson, tagihan menjadi macet dan kenaikan beban utang. Melihat kondisi ini, Janson memproyeksikan IHSG pasca libur Lebaran rentan akan koreksi. Sehingga, jika pergerakan IHSG tembus level support di 4.440, maka IHSG bisa menguji kembali level rendah di level 4.100 hingga 4.250. Berkebalikan, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony lebih optimistis melihat pergerakan IHSG usai libur Lebaran. Menurut Chris, sentimen positif dari global mampu mendorong pergerakan IHSG. Misal, pelonggaran
lockdown di beberapa negara dan harga komoditas yang menguat.
"Minggu depan masih di-
range 4.500 hingga 4.800," ujar Chris kepada Kontan.co.id, Selasa (19/5).
Baca Juga: IHSG ditutup di zona hijau, berikut prediksi analis untuk perdagangan Rabu (20/5) Walau IHSG berpotensi terkerek setelah Lebaran, Chris mengingatkan pelaku pasar agar tetap mencermati sentimen-sentimen yang mungkin berpengaruh selama bursa libur. Di antaranya, tensi global antara AS dan China yang meningkat, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), update mengenai Covid-19, dan pergerakan harga komoditas seperti minyak dan emas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati