IHSG diperkirakan menguat pada perdagangan Kamis (6/5)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,20% ke level 5.975,91 pada perdagangan Rabu (5/5). Untuk perdagangan Kamis (6/5), sejumlah analis memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, investor akan menantikan data cadangan devisa yang akan dirilis pada Jumat (7/5). Selain itu, IHSG juga terkena sentimen positif dari kenaikan harga komoditas yang akan mempengaruhi pergerakan emiten di IHSG.

Namun, Herditya menilai, rilis laporan keuangan emiten yang sedang ramai saat ini tidak terlalu berdampak pada IHSG. Menurut dia, sentimen pembagian dividen lebih berpengaruh. “Kami memperkirakan besok IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya dengan rentang 5.950-6.020,” terang Herditya.


Herditya menyarankan pelaku pasar untuk mencermati saham-saham dari sektor minyak sawit atau crude palm oil (CPO)  yang pergerakannya cenderung menarik.

Baca Juga: Tinggal nama, perusahaan milik pemerintah segera dikuburkan oleh Menteri Erick Thohir

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, rebound IHSG pada perdagangan Rabu (5/5) masih tertahan pada level psikologis 6.000. Di samping itu, terbentuk pola candlestick berupa hanging man yang mengindikasikan masih adanya tekanan jual pada perdagangan hari ini.

Namun, aksi beli selektif investor asing pada sejumlah saham bank, terutama BBNI, BBRI, dan BBCA diperkirakan berlanjut pada perdagangan Kamis (6/5) dan berpotensi memicu berlanjutnya technical rebound terbatas IHSG.

Hal ini tidak terlepas dari realisasi data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia, yang meskipun masih terkontraksi  sebesar -0,74% yoy di kuartal pertama 2021, namun lebih baik dari kuartal keempat 2020 yang sebesar -2,19% yoy.

Baca Juga: Saham berbasis komoditas bisa jadi pilihan saat ekonomi domestik masih resesi

“Data tersebut memvalidasi indikasi-indikasi pemulihan ekonomi, terutama di Maret 2021. Oleh sebab itu, saham-saham bank yang berkaitan erat dengan pemulihan ekonomi dapat dicermati,” terang Valdy.

Dari eksternal, IHSG akan disetir oleh dampak dari meningkatnya spekulasi kenaikan Fed Fund Rate yang lebih cepat terhadap potensi outflow di pasar modal Indonesia dan nilai tukar rupiah cenderung melunak.  Proyeksi dia, level support akan berada di 5.930 sementara level resistance di 6.030 untuk besok.

Baca Juga: Selain kontraksi ekonomi, simak sejumlah sentimen bagi IHSG tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati