IHSG diperkirakan tak bertahan di zona hijau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis MNC sekuritas Edwin Sebayang menyayangkan langkah pemerintah yang membatalkan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium. Padahal, kenaikan harga Premium bisa meringankan APBN Indonesia.

IHSG kehilangan salah satu sentimen positif, sementara hari ini indeks memang diperkirakan tertekan oleh berbagai sentimen global.

Edwin memperkirakan, IHSG tidak akan bertahan di zona hijau pada hari ini, Kamis (11/10), dengan rentang pergerakan di level 5.720 - 5.850. 


Berbagai sentimen global mulai dari kekhawatiran akan imbal hasil (yield) obligasi yang terdorong kenaikan bunga The Fed, hingga konflik dagang AS-China yang makin panas telah menahan bursa global. 

Dini hari tadi, Indeks Dow Jones di bursa AS ditutup turun lebih dari 2%, sementara S&P 500 merosot lebih dari 3%. Yields obligasi AS tenor 10 tahun sudah merangkak ke 3,225%. 

Sementara itu, investor juga mulai menjauhi aset komoditas. Harga minyak mentah lanjut turun setelah kemarin tergerus hampir 3%, sedangkan nikel turun 2%. 

Meski harga Premium tak naik, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan melihat, langkah pemerintah menaikkan harga BBM non-subsidi bisa meringangkan keuangan pemerintah. 

Menurut Dennies, pergerakan IHSG hari ini akan berada di level support 5.801 - 5.782 dan resistance 5.835 - 5.850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia