IHSG Diperkirakan Tumbuh Positif di 2023, Simak Proyeksi Analis Berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, sejumlah analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan tetap tumbuh positif di 2023.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, pasar modal selalu menjadi pilihan investasi yang menarik. Sebabnya, selalu ada peluang di segala kondisi. 

"Kami targetkan IHSG di 7.700 tahun depan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (7/12).


Baca Juga: IHSG Melorot Lima Hari Berturut-turut, Begini Proyeksinya untuk Kamis (7/12)

Adapun sentimen penggerak IHSG di tahun depan dari global adalah kebijakan suku bunga the Fed, konflik geopolitik, dan perlambatan ekonomi global. Sementara dari dalam negeri, tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut dan meredanya kasus C19, serta tahun Pemilu.

"Di tengah tantangan yang ada, kami perkirakan IHSG masih cenderung menguat meski volatilitas tinggi," katanya.

Mirae Asset Sekuritas juga memperkirakan IHSG masih akan bertumbuh tahun depan. Pihaknya memperkirakan IHSG dapat mencapai level 7.880 pada 2023, atau naik sekitar 11% dari posisi akhir November 2022 di 7.081.

Head of Research Team & Strategist Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan, skenario dasar (base-case scenario) tersebut juga didukung oleh preferensi investor global pada pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Untuk sektornya, kami memiliki sektor barang konsumsi primer dan keuangan karena masih akan prospektif dan dapat menjadi pilihan tahun depan,” ujarnya dalam Sage Talk & Market Outlook 2023, Selasa (6/12).

Menurut dia, sektor barang konsumsi primer menarik karena margin keuntungan dan laba bersih perusahaan-perusahaan di bidang tersebut berpeluang tumbuh pada 2023. Peningkatan ini merupakan dampak positif dari lebih tingginya harga jual dibanding kenaikan harga produk agrikultur akibat normalisasi sejak Juli 2022.

Untuk sektor keuangan, Hariyanto memprediksi pertumbuhan laba bersih perbankan akan terus menguat pada 2023. Hal ini seiring pertumbuhan pinjaman dan margin bunga bersih atawa net interest margin (NIM) yang tinggi tahun depan. Turunnya beban pencadangan atau beban provisi yang diprediksi terjadi tahun depan juga akan mendukung pertumbuhan laba bersih perbankan.

Sebelumnya, Samuel Sekuritas juga memperkirakan IHSG tahun depan di level 8.300. Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi meyakini saham-saham dengan prospek fundamental dan laba yang kuat akan mengungguli IHSG.

Baca Juga: IHSG Ditutup Anjlok 1,07% ke 6.818 Rabu (7/12), GOTO, BMRI, WIKA Jadi Top Losers LQ45

Sektor perbankan, dengan kapitalisasi pasar alias market cap mencapai 38% dari keseluruhan market cap IHSG, akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan IHSG di tahun depan.

Sebanyak 50 perusahaan di bawah coverage Samuel Sekuritas telah merilis laporan keuangan kuartal ketiga 2022. Akumulasi pertumbuhan laba bersih sebesar 23,5% secara tahunan dan minus 19,8% secara kuartalan.

Dari 50 perusahaan tersebut, sebanyak 36% emiten melaporkan performa yang sejalan dengan proyeksi, sebanyak 32% perusahaan berhasil melebihi ekspektasi, dan hanya 32% yang membukukan performa di bawah ekspektasi.

Samuel Sekuritas melihat beberapa saham yang menarik untuk diperhatikan adalah SCMA, SMGR, MEDC, ACES, dan BBTN

Sementara Mirae Asset menjagokan BMRI, BBRI, BTPS, BNGA, ITMG, INDF, ICBP, dan MYOR

Sedangkan Jasa Utama Capital merekomendasikan INDY, INCO, ADMR, TLKM, MYOR, ICBP, BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi