KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan konsolidasi sepanjang Mei 2021. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina memperkirakan, IHSG akan bergerak di rentang 5.883 hingga 6.115. "Angka prediksi itu didasari oleh prediksi secara teknikal yaitu batas support 5.883/5.735 serta resistance 6.115/6.281," ujar Martha dalam acara Media Day Mirae Asset Sekuritas yang digelar secara daring, Kamis (6/5).
Adapun nilai transaksi saham diprediksi menurun karena Libur Lebaran. Di sisi lain, pelaku pasar juga
wait and see terhadap rilis laporan keuangan emiten di bursa. Selain laporan keuangan emiten kuartal I-2021, faktor penggerak IHSG lainnya adalah sentimen ekonomi domestik dan global, pergerakan harga komoditas, serta perkembangan kasus Covid-19 dan vaksinasi.
Baca Juga: IHSG melemah 0,21% ke 5.963 pada sesi I hari ini, net sell asing Rp 76,45 miliar Lebih lanjut ia menjelaskan, kasus Covid-19 domestik diperkirakan bertambah pasca libur panjang Lebaran, sehingga akan menjadi pemberat pergerakan IHSG pada Mei. Akan tetapi, jika setelah libur panjang kasus Covid-19 tidak mengalami pertumbuhan kasus yang berarti, maka IHSG justru berpotensi terkerek. Sementara dilihat dari makroekonomi, data historis pertumbuhan ekonomi dan data manufaktur dari indeks PMI Manufacturing menunjukkan perbaikan. Oleh karenanya, data-data tersebut bisa menjadi penunjang prospek ekonomi ke depan. Faktor pendorong lainnya, kenaikan harga komoditas yang tergolong signifikan dalam beberapa waktu terakhir dan diperkirakan masih akan berlanjut. Mempertimbangkan hal di atas, sektor saham yang dijagokan oleh Mirae Asset Sekuritas adalah sektor barang baku seperti saham ANTM dan TINS. Mengingat, kedua emiten itu membukukan kinerja yang positif sepanjang tiga bulan pertama tahun 2021. Di sisi lain, pergerakan harga komoditas nikel sudah bertumbuh 10,4% secara
month on month (MoM) dan meningkat 8,0% secara
year to date (ytd). Sementara, harga komoditas timah terkerek 16,9% MoM dan meningkat 45,2% secara ytd. Sektor lain yang menjadi pilihan adalah sektor konsumsi primer seperti saham JPFA dan MAIN. Selain pertumbuhan laba yang positif di kuartal I 2021, harga DOC dan Broiler diprediksi masih akan meningkat ke depannya.
Baca Juga: IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan Kamis (6/5), asing lepas INKP, TLKM, UNVR Adapun harga broiler saat ini berada di Rp 22.000 per kilogram (kg). Harga tersebut sudah bertumbuh 12,6% secara quartal on quartal (QoQ) dan naik 3,2% secara
year on year. Sementara itu, harga DOC saat ini berada di level Rp 7.000 per ekor atau meningkat 14,4% QoQ. Secara tahunan, harga DOC itu meningkat drastis 70,2%. Sektor properti juga dipandang menarik, mengingat berbagai program relaksasi yang diberikan pemerintah seperti DP 0% dan penurunan suku bunga pembebasan PPN 10% yang diprediksi akan meningkatkan penjualan properti. Adapun perbaikan ekonomi juga diperkirakan memicu pertumbuhan permintaan atas properti. Beberapa saham yang dijagokan seperti
BSDE,
CTRA, dan
PWON. Selain saham-saham dari tiga sektor itu, Mirae Asset Sekuritas juga mencermati saham lain seperti
AKRA,
BBTN,
SRTG, dan
MPMX.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi