IHSG Diprediksi Bergerak Sideway pada Jumat (14/1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dengan kenaikan 0,17% ke level 6.658,35 pada perdagangan Kamis (13/1). Dalam tiga hari perdagangan sebelumnya, IHSG terus ditutup di zona merah dengan akumulasi penurunan 0,80% ke level 6.647,06.

Pada hari ini, investor asing juga kembali membukukan net buy di pasar reguler dengan nilai Rp 571,62 miliar. Saham-saham yang paling banyak diborong asing tergolong dalam sektor perbankan, energi, bahan baku, perindustrian, dan infrastruktur.

Untuk perdagangan Jumat (14/1), Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi, IHSG akan kembali bergerak sideway. Support IHSG diperkirakan berada di 6.620 dengan resistance 6.680.


Baca Juga: Kurs Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 14.311 per Dolar AS pada Kamis (13/1)

Secara teknikal, pola dragonfly doji yang terbentuk pada Kamis (13/1) mengindikasikan tekanan jual yang mereda. Stochatic RSI juga terlihat mendekati area jenuh jual (oversold).

Sejalan dengan itu, pelaku pasar dapat mencermati peluang speculative buy pada saham-saham dengan potensi rebound, seperti PGAS, WIKA, TINS, FREN, TNCA, dan MSIN. "Sahan-saham yang berpotensi kembali ke tren bullish, yakni TLKM dan MDKA juga menarik dicermati," kata Valdy kepada Kontan.co.id, Kamis (13/1).

Faktor lain yang bisa memengaruhi pergerakan IHSG berasal dari data ekonomi yang dijadwalkan rilis akhir pekan ini. Pertumbuhan nilai ekspor dan impor China diperkirakan melambat dari 22% year on year (yoy) dan 31,7% yoy di November 2021 menjadi 26,3% yoy dan 20% yoy di Desember 2021.

Baca Juga: HSBC Global Private Banking Proyeksikan IHSG Menyentuh 7.690 pada Akhir 2022

Sebelumnya, China mencatatkan penurunan inflasi dari 2,3% yoy di November 2021 ke 1,5% di Desember 2021. Negara yang berjuluk Negeri Tirai Bambu ini juga mencatatkan penurunan Producer Price Index dari 12,9% yoy di November ke 10,3% yoy di Desember.

Menurut Valdy, data ini mendukung keyakinan Kepala The Fed Jerome Powell terkait inflasi di 2022. "Powell menyampaikan bahwa inflasi di 2022 akan melandai sejalan dengan normalisasi global supply chain," ucap Valdy.

Masih terkait ekspor-impor, pasar juga masih akan menunggu rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang rencananya dirilis pada Senin (17/1). NPI diprediksi akan tetap surplus di Desember 2021 seiring tingginya harga sejumlah komoditas.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,17% ke 6.658 Hingga Akhir Perdagangan Kamis (13/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati