IHSG diprediksi bisa bertahan di support 6.200



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amerika Serikat kian proteksionis. Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani kebijakan bea masuk untuk baja dan aluminium dengan besaran masing-masing sebesar 25% dan 10%.

Beberapa negara reaktif terhadap kebijakan ini. Indonesia akan membatasi impor kedelai dari Amerika. Ekspor crude palm oil (CPO) ke negara Paman Sam itu juga akan dibatasi.

Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto menilai, kebijakan dumping oleh Amerika serikat sebenarnya tak terlalu berimbas langsung pada pasar saham Indonesia. Pasalnya, tak banyak emiten di Indonesia yang langsung melakukan ekspor ke Amerika.


Sebagaimana diketahui, negara-negara yang banyak melakukan ekspor ke Amerika adalah China dan Jepang. Tentunya, kebijakan Amerika bisa berimbas pada pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Hal inilah yang membuat kebijakan bea masuk oleh AS d bisa berimbas ke Indonesia secara tidak langsung. Pada kenyataannya, negara-negara seperti China dan Jepang adalah pasar empuk dari perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.

"Efek sentimen perang dagang ini sudah terasa di bursa saham Indonesia pada minggu lalu," tutur David, Minggu (11/3). Indeks sempat koreksi tajam dan ditutup merah pada akhir pekan. Kekhawatiran pasar soal dampak perang dagang ini cenderung sulit hilang.

Kecuali, Amerika mengubah arah kebijakannya. Cara lain, Indonesia memang harus bereaksi dengan mengeluarkan kebijakan yang berseberangan. Perusahaan bisa pula mengalah dengan mencari pasar baru di luar Amerika. Namun, hal tersebut tentu butuh waktu cukup lama.

Akibat sentimen ini, investor tampak sedikit menarik diri dari pasar saham domestik. David memandang, investor asing bahkan bisa jadi berbalik menyimpan dana di Amerika Serikat.

Aliran dana investor sebagian dialihkan ke instrumen yang lebih aman atau safe haven. Berinvestasi dalam bentuk dollar AS bisa lebih menguntungkan dan aman untuk saat sekarang.

Meski demikian, dalam hitungan David, bulan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih bisa bertahan di level support sekitar 6.200-6.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini