KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi sebesar 34,37 poin atau turun 0,75% menuju level 4.554,36 pada perdagangan Rabu (13/5). Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 5,72 triliun dengan nilai transaksi Rp 5,45 triliun. Ada sejumlah 142 saham menguat, 246 saham menurun, dan 150 saham ditutup tidak mengalami perubahan. Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, IHSG kembali turun tertekan aksi jual asing yang masih dilakukan pada saham perbankan. Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 774 miliar di seluruh pasar pada hari ini.
Baca Juga: Mencermati saham perbankan di tengah potensi kenaikan risiko kredit akibat corona Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing meliputi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 365,6 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 82,5 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 65,9 miliar. Secara teknikal, ia bilang, IHSG memperlihatkan terbentuknya dead cross pada MACD, yang mengindikasikan penurunan lanjutan. Meski demikian, masih tercermin harapan dengan terbentuknya pola hammer pada penutupan perdagangan. William memproyeksi, IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menurun dalam range 4.500 hingga 4.660 pada perdagangan Kamis (14/5). Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) menarik meski terdepak dari MSCI Global Standard Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan, akumulasi net sell investor asing mencapai Rp 3,7 triliun sejak awal Mei 2020. Menurut dia, hal ini mengindikasikan adanya kekhawatiran terhadap outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020. Salah satu data yang dapat menjadi indikator pertumbuhan ekonomi adalah data neraca perdagangan Indonesia (NPI) April 2020. Neraca dagang diperkirakan mencatatkan surplus di April 2020 seiring dengan ekspektasi bahwa penurunan nilai impor akan lebih dalam daripada penurunan nilai ekspor. "Rilis data kinerja keuangan emiten Q1-2020 juga akan menentukan pergerakan IHSG di hari Kamis (14/5)," ungkap Valdy dalam riset, Rabu (13/5).