IHSG Diprediksi Kembali Menguat pada Perdagangan Selasa (6/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,76% ke level 7.231,88 pada perdagangan Senin (5/9). Investor asing juga mencatatkan aksi beli dengan nilai bersih mencapai Rp 1,51 triliun di seluruh pasar.

Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, kenaikan IHSG didorong oleh berlanjutnya aksi beli investor terhadap saham emiten perbankan big caps. Faktor pendorong lainnya berasal dari naiknya harga batubara dan minyak mentah di tengah ekspektasi peningkatan permintaan dari Eropa.

Perkiraan peningkatan permintaan ini muncul setelah dihentikannya aliran gas dari Rusia ke Eropa dan adanya pertemuan OPEC+ pekan ini yang akan membahas kemungkinan pemangkasan produksi minyak.


Baca Juga: IHSG Naik 0,76% ke 7.231 Pada Senin (5/9), Sektor Energi Melonjak 3,83%

Untuk perdagangan Selasa (6/9), Mino memprediksi IHSG akan melanjutkan kenaikannya. Support IHSG diperkirakan berada di level 7.190 dengan resistance di level 7.275.

"Peluang berlanjutnya kenaikan harga batu bara dan minyak mentah serta aksi beli investor asing masih akan menjadi sentimen penggerak IHSG pada esok hari," kata Mino saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/9).

Sementara itu, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki memperkirakan, IHSG masih akan berfluktuasi dalam rentang support-resistance 7.140-7.293 pada Selasa (6/9). Namun, investor perlu mewaspadai area 7.230-7.265 karena rawan profit taking.

Menurutnya, ada empat hal yang akan menjadi sentimen terdekat IHSG, baik dari internal dan eksternal. 

Baca Juga: Kompak, Harga Saham BUMI dan BBCA Menguat di Perdagangan Bursa Senin (5/9)

"Sebut saja pelemahan nilai tukar rupiah, demo kenaikan bahan bakar minyak (BBM), harga komoditas energi, dan pergerakan bursa saham Amerika Serikat," kata Yaki.

Menurutnya, saham-saham sektor perbankan, energi, barang konsumen, dan properti menjadi sektor yang menarik untuk diperhatikan. Sementara Mino merekomendasikan buy AKRA dan PTPP serta buy on weakness ASII dan KLBF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi