KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melemah pada perdagangan Jumat (23/6). Pada perdagangan Kamis (22/6), IHSG ditutup melemah 50,36 poin atau 0,75% ke 6.652,26. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, sentimen utama pelemahan berasal dari pasar yang mengantisipasi keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (22/6).
“Dalam RDG siang ini, BI memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 5.75%,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/6).
Baca Juga: IHSG Melemah 0,75% ke 6.652 Pada Kamis (22/6), SRTG, BRIS, HRUM Jadi Top Gainers LQ45 Dari sentimen eksternal, Rio melihat, pelemahan IHSG hari ini masih disebabkan oleh kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). “Gubernur The Fed Jerome Powell pada Rabu (21/6) waktu setempat memberikan pernyataan bahwa bank sentral berpotensi akan menaikkan suku bunga acuan lebih banyak untuk menekan laju inflasi AS yang masih tinggi,” tuturnya. Rio melihat, IHSG akan melanjutkan koreksi pada perdagangan Jumat (23/6). Untuk sentimen eksternal, pasar menanti testimoni dari Ketua The Fed Jerome Powell pada malam ini (22/6) serta rilisnya data pengangguran AS yang diperkirakan akan mengalami penurunan. Hal tersebut, kata Rio, menjadi salah satu faktor keputusan The Fed pada FOMC mendatang. “Data lain yang akan rilis seperti BoE Interest Rate Decision yang diperkirakan akan naik ke 4,75% dari sebelumnya 4,5%,” tuturnya. Dari domestik, pelemahan IHSG dipengaruhi oleh keputusan BI yang kembali menahan suku bunga acuan di 5,75% dalam RDG hari ini (22/6). Keputusan ini konsisten dengan
stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi terkendali ke kisaran 2%-4% YoY. “Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5% dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,5%,” paparnya. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pelemahan IHSG hari ini disebabkan adanya reaksi dari investor yg memandang negatif atas pernyataan dari The Fed terkait suku bunga acuan.
Baca Juga: Kompak, Harga Saham GOTO dan BBRI Melemah di Perdagangan Bursa Kamis (22/6) “The Fed memberi sinyal bahwa masih ada kemungkinan kenaikan FFR ke depannya untuk menekan angka inflasi ke 2%,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/6). Herditya melihat, sentimen The Fed masih akan memberikan sentimen negatif untuk pergerakan IHSG, sehingga pergerakannya rawan terkoreksi pada perdagangan esok hari. Rio memprediksi IHSG akan bergerak di level rentang 6.630-6.680 di Jumat (23/6). “Hal ini didukung dengan terbentuknya death cross pada MACD seiring Stochastic RSI yang cenderung bergerak turun dari overbought area,” tuturnya.
Herditya memproyeksikan, IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji di level 6.639-6.647 dengan support 6.626 dan resisten 6.744. Rio merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati saham
SRTG,
AGRO,
ADMR,
ERAA,
MIKA,
SAME, dan
ELSA di Jumat (23/6). Sementara, Herditya merekomendasi saham
TOBA dengan target harga Rp 412 - Rp 426 per saham,
PNLF Rp 324 - Rp 340 per saham, dan
ADMR Rp 960 - Rp 1.030 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi