IHSG diprediksi lanjut melemah pada Rabu (28/7), saham-saham ini bisa ditimbang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 9,345 poin atau 0,15% ke level 6.097,05 pada perdagangan Selasa (27/7). 

Analis NH Korindo Sekuritas Dimas Wahyu mencermati, pelemahan IHSG seiring dengan Wall Street yang juga ditutup di zona merah. Ini sekaligus mengakhiri kenaikan yang sudah terjadi selama lima hari terakir. 

Pelemahan dipimpin oleh indeks Nasdaq yang melorot 1,2%. Penurunan ini mencerminkan terjadinya aksi profit taking di tengah rilis kinerja perusahaan teknologi yang solid. Di sisi lain, investor cenderung menanti sintal terbaru dari The Federal Reserve yang akan memulai rapat bulanan. 


Dari dalam negeri, IHSG kembali melanjutkan fase sideways setelah melemah 0,15% dengan tujuh dari 11 sektor mengalami penurunan. 

"Pasar masih mencermati perkembangan pandemi Covid-19; di mana Indonesia mencatat rekor tertinggi pada tingkat kesembuhan dan kematian," ujarnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Rabu (28/7). 

Baca Juga: Pasar segera dibuka, simak proyeksi pergerakan IHSG untuk hari ini (28/7)

Dimas memproyeksikan, IHSG cenderung tertekan pada perdagangan hari ini, Rabu (28/7). IHSG akan bergerak di rentang level 6.000 hingga 6.166. 

Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan, IHSG masih berpotensi terkonsolidasi dengan level 5.913 hinga 6.123. 

Menurutnya, IHSG terlihat belum akan keluar dari rentang konsolidasi wajar. Akan tetapi, jika IHSG mampu bertahan di atas level resistance terdekat, maka pergerakannya berpeluang melanjutkan pola uptrend jangka pendek.

"Selain itu mulai rilisnya beberapa kinerja emiten di semester I akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ungkap William dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (27/7). 

Adapun beberapa saham yang dicermatinya hari ini ada AALI, BBCA, AKRA, INDF, TLKM, BMRI, dan EXCL.

Selanjutnya: IHSG masih rawan koreksi pada Rabu (28/7), saham-saham ini bisa dicermati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi