KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (29/3) ditutup melemah 0,46% ke level 6.166,82. Di tengah pelemahan tersebut asing tercatat melaksanakan aksi beli bersih Rp 45,64 miliar di seluruh pasar.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan pergerakan IHSG pada Senin (29/3) cenderung terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh pergerakan bursa global terlebih di bursa Asia yang bergerak mixed. "Secara teknikal kami sudah memperkirakan pergerakan IHSG pada Senin (29/3) cenderung terbatas," jelas dia. 

Secara teknikal, Herditya memprediksi IHSG masih cenderung bergerak mixed dengan rentang 6.128-6.240. 

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan IHSG diperkirakan kembali terkoreksi, dengan menguji support area 6.070-6.150 pada perdagangan Selasa (30/3). Potensi pelemahan nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan menjadi fokus pelaku pasar pada perdagangan Selasa (30/3). 

Baca Juga: IHSG melemah 0,46% ke 6.166 di perdagangan Senin (29/3), asing catat net buy

Pasar menantikan data sektor ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), salah satunya adalah unemployment rate yang diperkirakan turun ke level 6% di Maret 2021 dari 6,2% di Februari 2021. Hal ini sejalan dengan proyeksi kenaikan non farm payrolls di AS menjadi 655.000 di Maret 2021 dari 379.000 di Februari 2021. Keduanya menjadi indikasi positif akselerasi pemulihan ekonomi di AS.

"Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan data inflasi bulan Maret 2021. Bank Indonesia memperkirakan tingkat inflasi turun menjadi 1,36% yoy di Maret 2021 dari 1,38% yoy di Februari 2021," imbuhnya. 

Oleh sebab itu, pelaku pasar dapat mencermati saham bank, terutama bank bluechip seperti BBNI, BBRI dan BMRI pada Selasa (30/3). Saham lain yang dapat diperhatikan di perdagangan Selasa (30/3) adalah SCMA, PGAS, MCAS dan ACES. 

Sedangkan Herditya merekomendasikan pelaku pasar untuk memperhatikan saham HOKI, GJTL, INKP, dan PGAS. 

Selanjutnya: IHSG melemah 0,46% ke 6.166 di perdagangan Senin (29/3), asing beli BBRI, BBNI, TLKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi