IHSG diprediksi masih akan menguat



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus rekor tertingginya. Rabu (18/2) IHSG melejit 0,99% ke level 5.390,45. Meski begitu, investor asing mulai mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp 386,38 miliar. 

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan menguatnya IHSG itu didorong oleh Bank Indonesia yang memutuskan menurunkan tingkat suku bunga alias BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 75%. "Hal ini direspon sangat positif oleh para investor," katanya.

Ia juga mengatakan, hal itu pula lah yang membuat sektor properti dan finance mengalami kenaikan tertinggi. Maklum, kedua sektor tersebut memang berpengaruh terhadap tingkat suku bunga. Tercatat pada penutupan Rabu lalu, sektor properti mengalami kenaikan sebesar 3,17% dan Finance 1,89%. 


Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities memaparkan akibat BI rate yang turun menyebabkan nilai tukar rupiah kembali melemah. Aksi investor asing yang melakukan net sell juga dinilainya sebagai langkah awal untuk mengambil untung atawa profit taking.

Lanjar juga menambahkan, selain dari sentimen domestik, sentimen regional juga mampu mengerek laju indeks saham. "Bursa Asia mayoritas menguat menyambut tahun baru China," paparnya. Ia mencatat, saham Jepang naik setelah Bank of Japan menyatakan akan mempertahankan pelonggaran moneter. Dimana, hal itu akan menguntungkan sektor perbankan Jepang. 

Sedangkan untuk sentimen di akhir pekan setelah libur nasional akan dibanjiri dengan data pre rilis Manufacturing PMI dan tingkat penjualan eceran di Eropa dan Amerika. 

Purwoko mengira Jumat (20/2) IHSG akan menguat terbatas di kisaran 5.370-5.412. Sementara Lanjar memprediksi IHSG akan beregerak mixed cenderung tertekan dengan range pergerakan 5.335-5.410. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto