IHSG Diprediksi Melanjutkan Pelemahan pada Perdagangan Jumat (7/1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (6/1). IHSG tercatat melemah 0,13% ke level 6.653,351. 

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, pelemahan IHSG hari ini melanjutkan penurunan yang terjadi pada perdagangan sebelumnya. Asal tahu saja, pergerakan IHSG melorot 0,49% ke level 6.662,29 kemarin Rabu (5/1). 

Sepengamatannya, dari dalam negeri, pergerakan IHSG tertekan oleh sektor energi. Sebagai pengingat, pemerintah akan memberlakukan pelarangan ekspor batubara. 


Selain itu, The Fed yang akan lebih agresif menaikkan suku bunga menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. 

Untuk perdagangan di akhir pekan, Jumat (7/1), IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan dengan level support di 6.604 hingga 6.555. Sementara itu, level resistance-nya berada di 6.690 hingga 6.727. 

" Secara teknikal candlestick lower high dan higher low disertai stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan tren pelemahan," jelas Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (6/1). 

Baca Juga: IHSG Turun 0,13% ke 6.653 di Perdagangan Kamis (6/1), Net Buy Asing Rp 645,17 miliar

Adapun pergerakan IHSG di akhir pekan masih akan dibayangi kekhawatiran The Fed yang agresif menaikkan suku bunga. Adapun dari dalam negeri, investor akan mencermati rilis data cadangan devisa.

Di tengah pergerakan IHSG yang diperkirakan melemah, analis mencermati saham-saham ini: 

1. PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA)

Formasi candlestick membentuk bullish harami mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek. Analis menyarankan masuk di harga Rp 1.720-Rp 1.760 per saham. Stop loss di Rp 1.690 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.820-Rp 1.860 per saham. 

2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Bergerak di rentang support tren konsolidasi jangka pendek dan membentuk hanging man mengindikasikan potensi rebound dalam jangka pendek. Investor bisa masuk di kisaran harga Rp 1.115- Rp 1.140 per saham. Stop loss di Rp 1.100 per saham. Adapun target harganya dipatok Rp 1.190 -Rp 1.220 per saham. 

3. PT  Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

TOWR mengalami koreksi dan masih bergerak di sekitar level support tren konsolidasi. Analis menyarankan masuk di harga Rp 1.125-Rp 1.150 per saham. Stop loss di Rp 1.110 per saham. Adapun target harganya di kisaran Rp 1.190-Rp 1.215 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi