KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) masih akan turun pada Senin (13/3). IHSG ditutup melemah 0,51% atau 34,49 poin ke 6.765 pada perdagangan Jumat (10/3). Fajar Dwi Alfian, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori menilai, pergerakan IHSG untuk perdagangan Senin (13/3) berpotensi tertekan dan bergerak di kisaran 6.731-6.786. Menurut Fajar, sentimen yang akan membayangi adalah krisis Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat (AS) yang bisa berdampak sistemik seperti tahun 2008. Sentimen negatif global bisa berdampak ke pasar saham
emerging markets, termasuk Indonesia.
"Selain itu, dana asing berpotensi mengalami
outflow ke pasar surat utang AS, dimana
yield turun drastis dalam sehari pasca kolapsnya bank tersebut,"kata Fajar kepada Kontan.co.id, Minggu (13/3). Di sisi lain, sentimen positif bagi pergerakan IHSG berasal dari melandainya ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga agresif, seiring dengan rilis data tenaga kerja, berupa pertumbuhan upah yang melambat dan angka pengangguran yang kembali naik
Baca Juga: IHSG Diprediksi Bearish Jelang RDG BI Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG masih cenderung bergerak
sideways selama IHSG masih mampu berada di atas 6.728. Skenario terbaik, IHSG masih berpeluang menguat menguji 6.817-6.824 sekaligus sebagai
resistance. "
Worst case, bila menembus
support, maka IHSG masih rawan koreksi ke 6.644-6.712," ujar Herditya. Herditya memperkirakan, IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen dari global. The Fed masih akan cenderung
hawkish kepada kebijakan moneternya untuk menekan inflasi hingga 2%.
Baca Juga: IHSG Merosot 0,71% Pekan ini, Bagaimana Prediksi di Pekan Depan? Equity Research Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan pola pergerakan IHSG dalam tiga hari perdagangan terakhir mengindikasikan bahwa IHSG masih akan berfluktuasi untuk beberapa waktu ke depan, termasuk di Senin (13/3). "Penurunan volume transaksi turut mendukung perkiraan tersebut. IHSG diperkirakan berfluktuasi di atas
support 6.750," kata Rio Rio memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang area
support pada level 6.750 dan
resistance pada level 6.850, Senin (13/3). Sentimen negatif diperkirakan masih terkait ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif di Maret 2023, baik oleh The Fed, maupun BI. Ekspektasi pasar akan dipengaruhi oleh data nonfarm payrolls AS dan tingkat pengangguran AS bulan Februari 2023. Menurut Rio jika keduanya lebih dari ekspektasi, tekanan bagi IHSG bisa membesar.
Baca Juga: Prediksi IHSG dan Saham-Saham Jagoan Analis untuk Perdagangan Senin (13/3) Sebagai informasi, RDG BI dijadwalkan berlangsung pada 15 dan 16 Maret 2023, sementara FOMC dijadwalkan pada 21-22 Maret 2023. Rio merekomendasikan pada perdagangan Senin besok investor dapat memperhatikan saham defensif, termasuk
consumer-related. Saham pilihan Rio untuk esok antara lain,
TLKM,
EXCL,
SIDO,
CMRY,
IMAS, dan
JSMR. "Di luar saham defensif, potensi
rebound pada
ANTM,
HRUM, dan
INCO juga dapat diperhatikan," ujar Rio.
Fajar merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati oleh Investor pada perdagangan Senin (13/3) yaitu saham sektor yang cenderung defensif seperti konsumer seperti
ICBP,
MYOR, dan
INDF. Sementara, Herditya merekomendasikan saham yang dapat dilirik pada perdagangan besok Senin (13/3) yaitu
ASII dengan target harga Rp 6.150-Rp 6.275,
ITMG dengan target harga Rp 38.850-Rp 39.650,
BIRD dengan target harga Rp 1.845-Rp 1.900 dan
TLKM dengan target harga Rp 4.070-Rp 4.130.
Baca Juga: Ekonom: Tetap Ada Ruang Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Sebesar 25 Bps Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati