IHSG diprediksi melanjutkan penguatan, simak rekomendasi saham ERAA, WIKA, ADRO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,03% ke 6.144,81 perdagangan Jumat (24/9).

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor energi naik paling tinggi hingga 3,02%. Setelahnya ada sektor barang konsumen non-primer yang meningkat 1,65%. Sektor properti dan real estate juga terkerek cukup tinggi hingga 1,54%. 

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup menguat terbatas setelah berfluktuasi dan sempat melemah pada sesi II perdagangan. Menurutnya, pergerakan masih dibayangi kekhawatiran tapering off oleh The Fed yang rencananya akan dilaksanakan pada November 2021.


Untuk perdagangan besok Senin (27/9), IHSG diprediksi melanjutkan penguatan dengan level support di 6.121 hingga 6.098 dan level resistance di 6.165 hingga 6.186. 

"Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low serta indikator stochastic telah mencapai area overbought mengindikasikan masih bisa menguat namun dengan rentang yang terbatas," jelas Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (26/9). 

Baca Juga: Minim sentimen, IHSG diprediksi terkoreksi pada Senin (27/9)

Lebih lanjut, investor masih akan mencermati data industrial China di awal pekan. Sementara dari Indonesia, Dennies melihat sentimen yang ada masih minim. 

Di tengah IHSG yang diprediksi menguat, saham-saham ini dicermati analis: 

1. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

ERAA mengalami koreksi setelah breakout resistance. ERAA masih bergerak dalam tren penguatan. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 620-Rp 640 per saham. Stop loss di Rp 610 per saham. Target harga ERAA di Rp 660-Rp 680 per saham. 

2. PT  Wijaya Karya Tbk (WIKA)

WIKA mengalami koreksi setelah breakout resistance. WIKA Masih bergerak dalam tren penguatan. Investor disarankan masuk di harga Rp 1.150-Rp 1.170 per saham. Stop loss di Rp 1.135 per saham. Target harga WIKA berada di Rp 1.225- Rp 1.250 per saham. 

3. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

ADRO breakout resistance dengan volume tinggi dan didukung kenaikan harga batubara. ADRO berpotensi melanjutkan penguatan. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.480 - Rp 1.510 per saham. Stop loss di Rp 1.465 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.560-Rp 1.600 per saham. 

Selanjutnya: IHSG berpotensi menguat pada pekan terakhir bulan September

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi