IHSG diprediksi melemah lagi besok, ini saham-saham yang bisa dicermati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,27% ke level 6.451,17 pada perdagangan Rabu (23/1). Pelemahan IHSG dipicu pelemahan indeks sektor keuangan yang turun 1,09% dan indeks sektor konsumer yang melemah 0,32%. Kamis besok, IHSG diprediksi masih berlanjut melemah.

Harga saham BMRI melemah 3,55% menjadi penekan sektor keuangan setelah beberapa institusi memotong target harga emiten ini sehingga konsensus berada di level Rp 8.400 per saham.

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, investor asing juga memecahkan tren aksi beli dengan melakukan aksi jual untuk pertama kalinya sejak awal tahun ini sebesar Rp 142,36 miliar, setelah tercatat total net buy Rp 10,97 triliun sejak awal tahun ini.


Ia melanjutkan, pergerakan IHSG secara teknikal kembali tertahan pada support MA5 sehingga konfirmasi pelemahan masih belum terlihat. "Meskipun indikator Stochastic mengkonfirmasi dead-cross dengan bergerak berindikasi keluar pada area overbought dengan bearish reversal momentum indikator RSI yang terlihat pesimistis," paparnya.

Maka itu, Lanjar pun memprediksikan, IHSG bakal kembali melemah pada esok hari (24/1). "IHSG masih akan bergerak tertekan dengan pergerakan moderat pada support dan resistance masing-masing di level 6.416 hingga 6.500," imbuhnya.

Untuk perdagangan esok, ia menyarankan investor mencermati saham-saham seperti INKP, WSBP, WTON, BSDE, ADHI, WIKA, CTRA.

Analis Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro menambahkan, secara teknikal, IHSG pada perdagangan hari ini ditutup di zona merah membentuk pola candle gravestone doji masih bergerak uptrend disertai dengan adanya volume transaksi net sell perdagangan asing yang cukup signifikan sebesar Rp 142 miliar.

Hendri juga mengungkapkan, indikasi gairah investor terhadap instrumen saham diperkirakan sudah berada di puncak pada jangka pendek. Menurutnya, IHSG saat ini sudah berada pada fase jenuh beli, terlihat pada indikator stochastic yang menunjukkan adanya dead cross di areal overbought disertai dengan adanya sinyal jual pada stochastic.

Kata Hendri, dalam jangka pendek, IHSG sangat rentan terjadi koreksi sehat lanjutan. Investor disarankan dapat merealisasikan keuntungan dengan cara profit taking maupun lebih memperketat stop loss pada level 6.430 sembari menunggu adanya koreksi wajar pada indeks.

"Saat kepercayaan investor terhadap tren bullish jangka menengah meningkat dan investor dapat kembali mengakumulasi saham-saham yang ingin dibelanjakan dengan lebih percaya diri dikarenakan adanya potensi kenaikan secara jangka menengah," ujarnya.

Untuk perdagangan Kamis (24/1), Hendri memprediksi indeks masih akan berada di zona merah. IHSG diperkirakan masih akan melemah pada kisaran support dan resistance masing-masing di level 6.425 hingga 6.470.

Ia menyarankan investor mencermati sejumlah saham pilihan pada esok hari seperti INKP, DOID dan JSMR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat