KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (18/6) ditutup melemah 1,25% ke level 4.925,25. Asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp 83,09 miliar.

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan pergerakan IHSG hari ini digerakkan oleh sikap wait and see terhadap hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). Hari ini, BI mengumumkan bahwa suku bunga acuan dipangkas 25 basis poin (bps) ke level 4,25%.

Selain itu bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi ke kisaran 0,9%-1,9% pada 2020. "Besok kelihatannya pelaku pasar masih akan mencerna hasil RDG BI yang salah satu keputusannya menurunkan suku bunga acuan," jelas Valdy kepada Kontan.co.id, Kamis (18/6).

Baca Juga: IHSG anjlok 1,25% ke 4.925 setelah BI menurunkan suku bunga acuan pada Kamis (18/6)

Valdy menjelaskan adanya aksi jual selektif yang cukup signifikan jelang penutupan perdagangan Kamis (18/6) dapat memicu aksi jual lanjutan di akhir pekan ini. Secara teknikal, IHSG diperkirakan cenderung menguji pivot level 4.880-4.900 pada Jumat (19/6). Sementara level support dan resistance diperkirakan berada pada 4.820 dan 5.000.

Valdy menyarankan investor dapat mencermati peluang bargain hunting pada saham-saham bank BBCA, BMRI, dan BBRI. Peluang ini terbuka terutama jika terjadi aksi jual lanjutan.

Baca Juga: Gubernur BI: Rupiah masih undervalued dan berpotensi terus menguat atas dolar AS

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memprediksi IHSG besok (19/6) masih akan melanjutkan pelemahan dengan support 4.816 dan resistance 5.140. Terutama apabila pergerakan besok belum mampu menembus level resistance. "Pelaku pasar dapat memperhatikan sektor konsumer dan properti," kata dia.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani juga memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahan dengan adanya sentimen dari perkembangan Covid-19 dan pengumuman klaim initial jobless di Amerika Serikat (AS). Hendriko memprediksi IHSG bergerak di level 4.875-5.000. "Investor bisa mencermati TLKM menjelang RUPS besok," kata Hendriko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati