IHSG Diprediksi Melemah Pada Kamis (23/6), Saham-saham Ini Bisa Dicermati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,84% ke level 6.984,31 pada perdagangan hari ini, Rabu(22/6). 

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Chrsitoper Jordan mencermati, pergerakan IHSG memerah diperberat oleh aksi profit taking setelah sebelumnya menguat dua hari berturut-turut. Di sisi lain, investor mencoba mengamankan keuntungan di tengah ketidakpastian akan inflasi global menjelang penetapan suku bunga Bank Indonesia (BI). 

Adapun pergerakan IHSG besok Kamis (23/6) diperkirakan masih akan melemah. Dennies memproyeksikan IHSG akan memiliki level support di 6.949 hingga 6.910. Sementara, level resistance-nya di 7.042 hingga 7.100. 


" Secara teknikal candlestick membentuk long black body setelah tertahan di resistance kuat MA50 sehingga mengindikasikan tren pelemahan, " jelas Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Rabu (22/6).

Baca Juga: IHSG Turun 0,85% ke 6.984 di Perdagangan Rabu (22/6), Net Sell Asing Rp 64,84 Miliar

Menurutnya, selain menunggu keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang menentukan arah kebijakan BI, termasuk soal suku bunga. 

Investor juga akan mencerna pidato Gubernur the Fed, Jerome Powell, terkait kebijakan ekonomi ke depan.

Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengamati, IHSG menutup gap ke 6.976 sejalan dengan pelemahan hari ini Rabu (22/6).  

"Potensi rebound, kembali uji level psikologis 7.000 hingga resistance 7.050, jika bertahan di atas 6.980 di Kamis (23/6). Stochastic RSI yang cenderung bergerak naik dari oversold area mendukung proyeksi rebound tersebut," jelas Valdy dalam risetnya, Rabu (22/6). 

Adapun level support IHSG akan berada di 6.950 sementara resistance-nya di 7.050. 

Valdy mengamati, menjelang pengumuman Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, pelaku pasar cenderung kembali ke saham-saham defensif, terutama saham yang terkait dengan consumer. 

Baca Juga: IHSG Melemah 0,85% ke 6.984 Pada Perdagangan Rabu (22/6), Asing Lego SMMA, BRMS, BBRI

Hal ini turut dipicu petunjuk bahwa BI diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan mengingat inflasi dinilai masih relatif rendah.

Sementara dari eksternal, pelaku pasar cenderung merespon negatif kenaikan inflasi Inggris ke 9,1% yoy di Mei 2022 yang merupakan level tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Kekhawatiran penurunan permintaan terhadap komoditas material dasar dan energi kembali meningkat menjadi pemberat lainnya. 

Mempertimbangkan kondisi di atas, Valdy memilih INDF, SIDO, CPIN, AMRT, LINK, MNCN, dan BJBR sebagai top picks pada Kamis (23/6). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi