KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menguat sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir pada perdagangan Senin (23/5). IHSG ditutup melemah 77,36 poin atau 1,12% ke level 6.840,77. Meski dibuka menguat, namun hampir sepanjang perdagangan Senin (23/5) IHSG bergerak di zona merah. Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova melihat koreksi IHSG masih dalam taraf wajar menimbang penguatan yang telah terjadi pada pekan lalu. "Bisa dikatakan ini sebagai aksi profit taking yang dilakukan pelaku pasar untuk mengamankan keuntungan jangka pendek," ujar Ivan kepada Kontan.co.id, Senin (23/5).
Ivan melihat peluang aksi profit taking berlanjut di sesi 1 perdagangan Selasa (24/5). Namun, ada pula potensi untuk rebound pada sesi 2. Dia memperkirakan IHSG hari ini berada di rentang support 6.741 dan resistance pada 6.900.
Baca Juga: IHSG Melemah 1,12% ke 6.840 di Perdagangan Senin (23/5), Asing Beli BBRI, BMRI, TLKM Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora juga melihat kenaikan agresif IHSG pekan lalu memicu aksi profit taking pada Senin (23/5). Untuk hari ini (24/5), IHSG berpotensi kembali mengalami pelemahan ke level 6.800 - 6.810 dengan resistance di 6.973. Di sisi lain, kembali dibukanya ekspor
Crude Palm Oil (CPO) bisa menjadi katalis positif bagi emiten di sektor ini, dan mendorong pergerakan pasar. Begitu juga dengan permintaan global serta harga batubara yang masih berada di level tinggi. Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai koreksi IHSG pada awal pekan ini juga karena pelaku pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI). Meski, diperkirakan suku bunga masih akan tetap. Selain itu, Cheryl menduga pasar masih menyimpan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global di tengah berbagai isu geopolitik yang masih menghangat. Pada pekan ini pun pasar menantikan hasil rapat The Federal Open Market Committee (FOMC). "Sehingga besok pasar berpotensi koreksi karena investor menghindari risiko terlebih dulu, sampai ada petunjuk lebih lanjut terkait normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat," sebut Cheryl. Dia memperkiran IHSG besok bergerak dalam rentang 6.700-6.900. Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan ikut memprediksi IHSG besok kembali melemah.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten LQ45 yang Telah Merilis Kinerja Kuartal I 2022 Secara teknikal, indikator membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan. Pergerakan masih akan didorong aksi profit taking. Dennies menaksir support 1 IHSG berada pada 6.880 dan support 2 di 6.701. Kemudian resistance 1 di 6.940 dan resistance 2 pada 7.041.
Untuk perdagangan besok, Dennies merekomendasikan hold untuk saham
INDF dan
HMSP. Kemudian, pelaku pasar bisa mempertimbangkan
sell saham
BBRI dan
ASII. Lalu,
speculative buy untuk
BSDE. Sedangkan Andhika memberikan rekomendasi buy untuk saham
MPPA,
MLPL,
BMHS dan
MYOR. Adapun Cheryl menyarankan
buy saham
MLPL dan
SILO dengan target harga masing-masing di Rp 190 dan Rp 1.150. Sementara itu, Ivan menyarankan investor untuk mencermati sejumlah saham yang sedang dalam momentum menarik dengan posisi speculative memanfaatkan kesempatan jangka pendek terlebih dulu. Saham-saham tersebut adalah
GOTO,
WIRG, dan
BIPI. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi