IHSG diprediksi melemah, simak rekomendasi saham PGAS, WIKA, dan ADRO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/10). IHSG turun 0,86% ke level 6.288,05. 

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, sektor infrastruktur melorot paling dalam hingga 2,50%. Setelahnya ada sektor teknologi dan sektor bahan baku yang tertekan 2,12% dan 2,09%. 

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG bergerak cenderung melemah setelah menguat signifikan pada hari sebelumnya. Adapun pergerakan juga dibayangi kekhawatiran dari global, di mana ada kenaikan imbal balik US Treasury. Investor pun cenderung wait and see menunggu data ketenagakerjaan.


Baca Juga: Wall Street melesat, ekspor dan impor AS mencetak rekor

Untuk perdagangan Rabu (6/10), Dennies memproyeksi pergerakan IHSG  melanjutkan pelemahan dengan level support di 6.256 hingga 6.224. Sementara, level resistance di 6.340 hingga 6.392. 

"Secara teknikal indikator stochastic bergerak membentuk deadcross di area overbought mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (5/10).

Di sisi lain ia mencermati, kenaikan harga komoditas akan kembali mendorong pergerakan saham-saham sektor energi. Pergerakan juga masih dibayangi sentimen global. 

Baca Juga: Sudah turun 0,86%, IHSG diprediksi masih akan melemah besok

Di tengah IHSG yang diprediksi melanjutkan pelemahan, analis mencermati saham-saham ini: 

1. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Breakout resistance dengan volume yang cukup tinggi berpotensi melanjutkan penguatan. Target price/stop loss/entry level ditingkatkan. Analis menyarankan masuk saham PGAS di harga Rp 1.450-Rp 1.370 per saham. Stop loss di Rp 1.430 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.520-Rp 1.550 per saham. 

2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Mengalami koreksi namun masih bergerak dalam tren bullish. Investor disarankan masuk di harga Rp 1.235-Rp 1.270 per saham. Stop loss di Rp 1.225 per saham. Target harga WIKA di Rp 1.340-Rp 1.380 per saham. 

3. PT  Adaro Energy Tbk (ADRO)

Mengalami koreksi namun masih bergerak dalam tren bullish. Analis menyarankan masuk di harga Rp 1.720-Rp 1.760 per saham. Stop loss di Rp 1.700 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.900-Rp 1.950 per saham. 

Baca Juga: Cermati rekomendasi saham-saham perbankan berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati