KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) berhasil ditutup menguat 0,20% di level 5.975,91 pada perdagangan Rabu (5/5). M. Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Sekuritas memprediksi, IHSG akan kembali menguat pada perdagangan Kamis (6/5). Berdasarkan rasio
fibonacci,
support maupun
resistance maksimum berada pada 5.933,19 hingga 6.026,96. Berdasarkan indikator, MACD dan Stochastic telah berhasil membentuk pola
golden cross di area negatif. Sementara itu, RSI bergerak ke atas di area netral.
“Di sisi lain, terlihat pola
three inside up candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke
resistance terdekat,” ujar Nafan dalam risetnya, Rabu (5/5).
Baca Juga: Wall Street menguat, data tenaga kerja menjadi penopang bursa saham Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut: 1. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (
CPIN) Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level
resistance pertama terbuka lebar. Akumulasi pada area level Rp 6.600–Rp 6.750, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.925, Rp 7.125, Rp 7.275 dan Rp 7.975.
Support: Rp 6.600 & Rp 6.300. (RoE: 13.46%; PER: 36.40; EPS: 185.45; PBV: 4.90x; Beta: 0.82). 2. PT HM Sampoerna Tbk (
HMSP) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi pada area Rp 1.290–Rp 1.300, dengan target harga secara bertahap di level level Rp 1.365, Rp 1.455, Rp 1.820, Rp 2.190 dan Rp 2.550.
Support: Rp 1.260 & Rp 1.085. (RoE: 29.74%; PER: 14.73; EPS: 88.96; PBV: 4.38x; Beta: 1.11).
Baca Juga: Saham berbasis komoditas bisa jadi pilihan saat ekonomi domestik masih resesi 3. PT Indosat Tbk (
ISAT) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi pada area level Rp 6.100–Rp 6.300, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.475, Rp 7.325 dan Rp 8.175.
Support: Rp 6.100 & Rp 5.825. (RoE: -5.55%; PER: -47.46x; EPS: -132.73; PBV: 2.65x; Beta: 2.41). 3. PT Malindo Feedmill Tbk (
MAIN) Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level
resistance pertama terbuka lebar. Akumulasi pada area level Rp 875–Rp 895, dengan target harga secara bertahap di level Rp 910, Rp 1.050 dan Rp 1.190.
Support: Rp 850. (RoE: 16.62%; PER: 5.54; EPS: 161.64; PBV: 0.94x; Beta: 2.17).
Baca Juga: Selain kontraksi ekonomi, simak sejumlah sentimen bagi IHSG tahun ini 4. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (
MIKA) Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 200 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level
resistance pertama terbuka lebar. Akumulasi pada area level Rp 2.550–Rp 2.600, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.720, Rp 2.840, Rp 3.130 dan Rp 3.410.
Support: Rp 2.550 & Rp 2.490. (RoE: 20.63%; PER: 29.29x; EPS: 89.12; PBV: 6.06x; Beta: 0.53). 5. PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi pada area Rp 2.270–Rp 2.290, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.370, Rp 2.540, Rp 3.120 dan Rp 3.700.
Support: Rp 2.270 & Rp 2.100. (RoE: 11.16%; PER: 13.21x; EPS: 174.08; PBV: 1.48x; Beta: 1.08).
6. PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA) Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level
resistance pertama terbuka lebar. Akumulasi pada area level Rp 935–Rp 945, dengan target harga secara bertahap di level Rp 960, Rp 1.040 dan RP 1.120.
Support: Rp 925, Rp 900 & Rp 880. (RoE: 1.98%; PER: 75.66x; EPS: 12.49; PBV: 1.50x; Beta: 2.25).
Baca Juga: Ekonomi masih terkontraksi, ini dampaknya ke pasar saham Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati