IHSG diprediksi menguat pada Rabu (2/9), berikut sentimen penopangnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. HSG ditutup menguat 1,38% ke level 5.310,68 pada perdagangan Selasa (1/9). Penguatan ini diprediksi masih akan  masih akan berlanjut pada perdagangan Rabu, (2/9). 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama memperkirakan IHSG akan menguat terbatas di kisaran 5.328 hingga 5.367.

"Rilis data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang cukup baik pada bulan Agustus turut memberikan dorongan IHSG kembali menguat," jelas Okie ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/8). 


Baca Juga: Naik 1,38% pada Selasa (1/9), IHSG diprediksi masih melanjutkan penguatan besok

Akan tetapi, lanjut Okie, dalam jangka pendek pelaku pasar mencermati sentimen dari eksternal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap pasar dalam negeri. Misalnya, pertumbuhan ekonomi di India yang kurang baik. Padahal India salah satu mitra dagang strategis Indonesia dalam hal ekspor minyak nabati. 

Terkait pergerakan IHSG Selasa (1/9), Okie melihat tekanan yang dirasakan pada perdagangan sesi I dipicu oleh deflasi bulan Agustus 2020. 

Oleh karenanya, lanjut Okie, pemerintah perlu cepat dalam menggelontorkan stimulus fiskal seperti bantuan tunai dan insentif bagi industri supaya sesuai dengan target. Sehingga, produktivitas dan aktivitas dapat kembali bergerak dan diharapkan dapat meningkatkan daya beli di kuartal IV nanti.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menilai penguatan IHSG masih akan berlanjut pada perdagangan Rabu (2/9). IHSG akan bergerak dengan level support 5.172,37 dan level resistance 5.380,54. 

Penguatan IHSG tidak terlepas dari ekspansifnya manufaktur di Indonesia tercermin dari data PMI Manufaktur Indonesia. Di sisi lain, ada harapan dari pelaku pasar bahwa PMI Manufaktur di negara-negara Eropa maupun Amerika Serikat juga mengalami penguatan. 

Asal tahu saja, catatan Kontan.co.id menunjukkan PMI Manufaktur Indonesia dari IHS Markit yang berada level 50,8 pada Agustus 2020. Angka ini naik 3,9 poin dari bulan Juli 2020 yan berada di level 46,9. Dengan level di atas 50,0, menunjukkan manufaktur kembali ke level ekspansif. 

Baca Juga: IHSG menguat 1,38% ke 5.310 pada akhir perdagangan Selasa (1/9), asing lepas TLKM

Sementara secara teknikal, lanjut Nafan, indikator MACD, Stochastic, dan RSI menunjukkan sinyal positif. 

"Di sisi lain, terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," jelas Nafan dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (1/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi