KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir perdagangan bursa di tahun 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 57,10 poin atau melorot 0,95% ke level 5.979,07, Rabu (30/12). Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, mayoritas indeks sektor saham di bursa memang begerak melemah. Penurunan paling signifikan dialami indeks saham sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi hingga 2,49%. Setelahnya disusul sektor industri dasar dan kimia yang terkikis 2,02%. Pelemahan IHSG ini tidak akan berlanjut pada pada awal perdagangan tahun 2021, Senin (4/12). Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG bergerak menguat.
" IHSG diperkirakan cenderung menguat dalam rentang support hingga resistance 5.960 hingga 6.100," tulisnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Minggu (3/1). Baca Juga: Investor berharap bursa saham di 2021 masih melesat setelah kenaikan tinggi di 2020 Menurutnya, sentimen domestik yang akan mendominasi pergerakan IHSG Senin (4/1). Pertama, kabar bahwa pemerintah Indonesia mendatangkan lagi 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac pada 31 Desember 2020. Dengan demikian, pemerintah Indonesia telah mendatangkan total 3 juta dosis vaksin Sinovac. Kedua, keputusan pemerintah memperpanjang program subsidi tagihan listrik untuk pelanggan PLN kategori rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA bersubsidi, serta kategori bisnis dan industri daya 450 VA hingga Maret 2021.