KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Jumat (6/11). IHSG tercatat menguat 1,43% ke level 5.335,53.

Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), seluruh sektor di bursa kompak menguat pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. Penguatan paling signifikan dicatatkan oleh sektor aneka industri hingga 4,55%. Setelahnya disusul oleh sektor industri dasar dan kimia hingga 2,31%

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, penguatan IHSG terdorong sentimen positif dari optimisme hasil pemilu AS atas keunggulan Joe Biden. Hal ini dinilai baik untuk kondisi ekonomi dan politik global.

Untuk perdagangan Senin (9/11), Dennies  memperkirakan IHSG masih akan bergerak menguat dengan level support 5.275 hingga 5.216 dan level resistance di 5.264 hingga 5.394 "IHSG diprediksi menguat terbatas. Pergerakan masih didorong sentimen pemilu di Amerika Serikat di mana hasil perhitungan suara menunjukkan keunggulan Joe Biden," ungkap Dennies dalam riset, Senin (9/11). 

Baca Juga: Kinerja emiten LQ45 tertekan, simak saham berprospek cerah yang menarik dicermati

Dia menambahkan, pergerakan IHSG rentan koreksi karena kekhawatiran akan Covid-19 di Eropa. Di tengah IHSG yang diprediksi menguat, analis mengamati saham-saham ini: 

1. PT Astra International Tbk (ASII)

Breakout resistance upper bollinger band dengan volume tinggi. Berpotensi melanjutkan penguatan hingga resistance berikutnya. Target harga dan stop loss ditingkatkan. Analis sarankan masuk saham ini di harga Rp 4.900 hingga Rp 4.950. Stop loss di Rp 5.700. Adapun target harganya dipatok di Rp 5.900 hingga Rp 6.000

2. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)

Menguat didukung volume yang cukup tinggi terlihat ada akumulasi yang cukup besar. Indikator stochastic bergerak membentuk golden cross mengindikasikan potensi melanjutkan penguatan. Investor bisa masuk saham ini di harga Rp 830 hingga Rp 850. Stop loss di Rp 815. Adapun target harganya di Rp 880 hingga Rp 900. 

3. PT PP Tbk  (PTPP)

Candlestick membentuk higher high dan higher low didukung indikator stochastic yang membentuk golden cross mengindikasikan potensi penguatan. Investor bisa masuk saham ini di harga Rp 910 hingga Rp 930. Stop loss di Rp 890. Adapun target harganya dipatok di Rp 960 hingga Rp 980.

Baca Juga: Diramal membaik, ekonomi Indonesia bisa minus lagi di kuartal keempat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati