IHSG diprediksi naik, analis menyarankan mulai mencicil saham mumpung sedang murah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ayers Asia Asset Management optimistis pasar saham akan membaik di akhir tahun dan menilai ini saat yang tepat untuk mencicil investasi di aset saham karena harga sedang murah. Kamis (16/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat kembali melemah sebesar 1,42% ke level 5.895.

Heru Irvansyah, Fund Manager PT Ayers Asia Asset Management memproyeksikan IHSG bisa tumbuh moderat sebesar 14% hingga akhir tahun atau mencapai level 6.890.

Heru optimistis IHSG akan membaik karena setelah pemilu usai, siapa pun presiden yang diumumkan menang pembangunan di Indonesia akan terus berlanjut. "Selama masih ada pembangunan dan itu merupakan investasi bagi Indonesia maka IHSG akan naik," kata Heru, Kamis (16/5).


Selain itu, IHSG juga berpotensi naik karena sejarah ditiap tahun pemilu, IHSG positif juga akan kembali terjadi di tahun ini.

Mengenai sentimen eksternal, seperti perang dagang AS dan China serta kondisi kurang kondusifnya politik di dalam negeri jelang pengumuman hasil pemilu, Heru memproyeksikan, hanya akan terjadi sementara.

Menurut Heru, memanasnya hubungan dagang AS dan China saat ini masih jauh akan memunculkan krisis ekonomi global. Apalagi, mengingat di tahun depan,  Donald Trump akan kembali mengikuti pemilihan presiden. "Jika Trump terus-terusan mengeluarkan kebijakan yang konfrontasi akan tidak menguntungkan Trump sendiri ketika pemilu," kata Heru.

Sementara untuk rupiah, Heru memperkirakan akan bergerak moderat di rentang Rp 14.500 per dollar AS hingga Rp 14.800 per dollar AS. Pertumbuhan ekonomi dalam negeri juga diperkirakan tumbuh moderat di level 5,2%.

Oleh karena itu bagi investor yang kini memiliki investasi di aset saham, Heru mengatakan, ini saat yang tepat untuk menambah kepemilikan saat harga saham sedang murah.

"Yang sudah ada investasi di saham bisa mempertahankan kepemilikannya jika tujuan investasi memang untuk jangka panjang," kata Heru. Namun, Heru menegaskan investor juga baiknya mengalokasikan porsi investasinya sebesar 5%-10% untuk mencicil membeli saham disaat terkoreksi, bukan secara penuh mengalokasikan investasi di aset saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat