KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) menguat 0,35% atau 23,42 poin ke level 6.799,79 pada Kamis (9/3). Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, penguatan IHSG hari ini disebabkan rilis data tenaga kerja JOLTS AS yang menunjukkan perlambatan. Selain itu, komentar gubernur Federal Reserve di hari kedua yang tidak terlalu
hawkish dengan mengatakan belum menentukan besaran kenaikan suku bunga di periode berikutnya. “Namun pelaku pasar akan mencermati rilis data tenaga kerja
non farm payroll di esok hari,” kata Cheril.
Dari dalam negeri, Cheril mencermati rilis data penurunan penjualan ritel pada periode Januari juga menjadi pemberat bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan melampaui
resistance 6.800.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,35% ke 6.799 Hari Ini (9/3), ARTO, TBIG, BBNI Top Gainers LQ45 Menurut Cheril, IHSG hari ini mengalami
gap up dan membentuk pola
reversal spinning top sehingga mengindikasikan potensi pelemahan di esok hari dengan
support di level 6.700 dan
resistance di level 6.800. Senada dengan Cheril, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian melihat IHSG membentuk
gap up bersamaan dengan penguatan Kamis (9/3). Secara teknikal stochastic RSI dan MACD membentuk
golden cross bersamaan dengan penguatan tersebut. Akan tetapi, volume transaksi justru turun signifikan pada Kamis (9/3). Oleh sebab itu, Rio mengimbau investor untuk mewaspadai kemungkinan
false minor bullish reversal signal. Rio melihat pergerakan IHSG hari ini Kamis (9/3) didorong oleh mayoritas saham bank yang memasuki
overbought area sehingga rawan
profit taking, seperti
BBNI,
BMRI, dan
BBNI. “Data ekonomi domestik terbaru juga kurang memuaskan. Penjualan ritel terkoreksi sebesar 0.6% YoY di Januari 2023 dibandingkan pertumbuhan 0,7% YoY di Desember 2022,” kata Rio kepada Kontan.co.id Kamis (9/3).
Baca Juga: Harga Saham GOTO Memerah, BBCA Stagnan di Perdagangan Bursa Kamis (9/3) Sementara sentimen eksternal datang dari inflasi Tiongkok yang turun signifikan ke 1% YoY pada Februari 2023 dibanding Januari 2023 sebesar 2,1%. “Padahal, sebelumnya ada peningkatan indeks manufaktur di Februari 2023. Hal ini membangun keyakinan pemulihan konsumsi domestik Tiongkok,” tambah Rio. Rio memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang area
support pada level 6.750 dan
resistance pada level 6.850, Jumat (10/3). Sedangkan Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi IHSG Jumat (10/3) akan rawan koreksi dengan
support di level 6.728 dan
resistance di level 6.824.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,43% ke 6.805 di Sesi I Kamis (9/3), TBIG, ARTO, UNTR Top Gainers LQ45 “Untuk sentimen masih dari global, dimana The Fed sudah menegaskan kalau FFR akan naik,” kata Herditya. Menurut dia, keputusan tersebut diambil The Fed untuk mengendalikan inflasi ditambah harga batubara yang berpeluang menguat.
Cheril merekomendasikan investor untuk mencermati saham
AISA dengan target harga Rp 165,
TMAS dengan target harga Rp 3.350, dan
ASSA dengan target harga Rp 920. Rio merekomendasikan pelaku pasar untuk mencermati peluang
rebound lanjutan pada
BRIS,
UNTR,
TOWR,
ASSA,
ERAA, dan
ACES, serta potensi
trading pada
PGAS,
AKRA, dan
PRDA. Sementara Herditya merekomendasikan
ASII,
BIRD, dan
BBCA. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati