KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 24,97 poin atau 0,35% ke 7.159,59 pada Jumat (8/12). Analis memproyeksikan IHSG akan rawan terkoreksi pada perdagangan Senin (11/12). Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, rally IHSG mulai terbatas pada perdagangan hari Jumat (8/12) lalu, dengan terbentuknya upper shadow panjang. Salah satu sentimennya berasal dari Amerika Serikat (AS) yang merilis data Unemployment Rate per November 2023 pada hari Jumat lalu.
“Stochastic RSI Jumat kemarin juga mengindikasikan pembentukan deathcross di overbought area,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (8/12).
Baca Juga: IHSG Diproyeksikan Bisa Tembus Level 7.200, Ini Penopangnya Rio pun memproyeksikan IHSG akan rawan terkoreksi pada perdagangan Senin (11/12). Mayoritas sentimennya berasal dari data ekonomi yang akan dirilis pekan depan. Salah satunya adalah data inflasi per November 2023 pada hari Selasa (12/12). “Data ekonomi terbaru AS meningkatkan peluang The Fed untuk menahan sukubunga acuan di pertemuan FOMC pada 13 Desember 2023,” ungkapnya. Menyusul FOMC The Fed, European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) juga akan mengadakan pertemuan pada 14 Desember. “ECB dan BoE diperkirakan akan mengambil langkah yang sama, yaitu menahan suku bunga acuan di 5,25% dan 4,5% pada pertemuan Desember 2023,” tuturnya. Dari regional, China merilis data inflasi per November 2023 pada Sabtu (9/12). Selain itu, China juga akan merilis China New Yuan Loans pada Rabu (13/12) depan yang diperkirakan naik ke CNY 1.300 miliar di November 2023. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta melihat, pada pekan depan para pelaku investor akan mencermati dinamika perilisan US consumer price index (CPI).
Baca Juga: Jelang Nataru, Begini Rekomendasi Saham ACES dan MAPI “Mereka juga akan memperhatikan dinamika penetapan fed fund rate yang diperkirakan dipertahankan di level sama, yaitu 5,5%, serta perilisan The Fed December dot plot,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (10/12). Pada perilisan December Dot Plot itu, para pelaku investor bisa melihat dan mengetahui secara detail apakah akan terjadi pergeseran median fed fund rate di masa mendatang dan sejauh mana The Fed akan menetapkan
soft landing policy di tahun 2024. “Sementara itu, dari domestik, para pelaku investor juga akan mencermati terkait kinerja penjualan ritel dan neraca perdagangan yang diproyeksikan masih akan mempertahankan rekor surplus,” tutur Nafan.
Rio memproyeksikan IHSG pada Senin besok akan bergerak di level resistance 7.200 dan support 7.100, dengan pivot 7.150. Sementara, Nafan memproyeksikan, IHSG akan bergerak di level support 7.122-7.103 dan resistance di 7.202-7.246 pada perdagangan Senin (11/12). Rio menyarankan investor untuk memperhatikan pergerakan saham
MAPI,
MEDC,
HRUM,
ADMR,
UNTR,
ADRO, dan
CPIN pada perdagangan Senin. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi