KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) ditutup menguat 0,22% ke level 8.337,06 pada perdagangan Kamis (6/11/2025), setelah sempat menyentuh rekor
intraday tertinggi baru di 8.362. Kenaikan ini ditopang oleh optimisme terhadap ekonomi domestik kuartal IV-2025 serta euforia pengumuman
review kuartalan indeks MSCI, di mana sejumlah saham berhasil masuk dalam perhitungan indeks tersebut. Sejalan, nilai tukar rupiah di pasar spot juga menguat ke level Rp16.701 per dolar AS pada hari ini (6/11/2025), di tengah antisipasi rilis data cadangan devisa Indonesia untuk Oktober 2025.
Data tersebut dinantikan pasar setelah pada bulan sebelumnya cadangan devisa turun ke posisi terendah sejak Juli 2024, dipicu pembayaran utang luar negeri pemerintah serta intervensi Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah.
Baca Juga: Permintaan Lemah, Kinerja Emiten Otomotif Melaju Moderat Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan, meski konsumsi rumah tangga sempat melambat akibat tidak adanya momentum perayaan keagamaan, pasar tetap merespons positif pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04% pada kuartal III-2025. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2024 yang sebesar 5,03%. “Optimisme juga datang dari proyeksi pemerintah yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025 bisa mencapai 5,2%. Hal ini menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks,” ujar Alrich kepada Kontan, Kamis (6/11/2025). Ia menambahkan, dari sisi global, pasar saham masih mencermati perkembangan ekonomi Amerika Serikat, terutama data tenaga kerja, arah kebijakan suku bunga The Fed, serta perkembangan geopolitik dan perang tarif yang mulai mereda. Secara teknikal, Alrich menilai IHSG kini berada dalam area jenuh beli (
overbought). “Indikator Stochastic RSI sudah berada di area
overbought dan menunjukkan potensi koreksi jangka pendek. IHSG berpotensi mengalami
profit taking di kisaran
support 8.280-8.310,” katanya. Untuk perdagangan Jumat (7/11/2025), level
resistance berada di 8.360 dengan
pivot di 8.280 dan
support di 8.250. Ia merekomendasikan investor untuk tetap selektif dalam bertransaksi, dengan
top picks saham seperti
ASII,
ADRO,
BTPS,
AADI, dan
UNTR.
Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Nafan Aji Gusta, menilai IHSG masih berpotensi melanjutkan tren kenaikan (
uptrend) dalam jangka menengah setelah melewati fase konsolidasi
bullish. “Pergerakan rata-rata pergerakan (MA20 dan MA60) menunjukkan
positive crossover, yang menjadi sinyal penguatan lanjutan,” jelasnya. Namun, Nafan juga mengingatkan agar investor tetap waspada terhadap potensi koreksi sehat dalam jangka pendek. “Strateginya saat ini adalah
accumulate selected stocks with solid prospects, buy on dip, serta
realize profit if necessary. Pengelolaan risiko juga harus diterapkan secara disiplin,” ujarnya.
Ia memperkirakan area
support IHSG berada di 8.285-8.236, sementara
resistance di 8.355-8.390. “Selama IHSG mampu bertahan di atas level 8.280, potensi penguatan lanjutan tetap terbuka dengan tren positif menuju area psikologis 8.400,” tutup Nafan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News