IHSG diproyeksi akan tertekan di akhir pekan, simak rekomendasi berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,35% pada perdagangan hari ini, Kamis (21/10). IHSG ditutup di level 6.632,97. 

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, pelemahan IHSG disebabkan oleh aksi profit taking. Mengingat, IHSG sudah menguat signifikan hampir dalam sebulan terakhir. 

Pergerakan IHSG minim juga sentimen menjelang akhir pekan dan setelah sempat ada libur di pertengahan minggu ini. Investor pun cenderung wait and see menanti rilis kinerja emiten kuartal ketiga 2021. 


Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan koreksi menjelang akhir pekan

Untuk perdagangan besok Jumat (22/10), Dennies memproyeksikan IHSG akan melanjutkan pelemahan. IHSG diperkirakan bergerak dengan level support di 6.593 hingga 6.555. Sementara, level resistance berada di 6.678 hingga 6.725. 

"Secara teknikal candlestick membentuk long black body dan melemah setelah menguji resistance all-time high," ungkap Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (21/10). 

Lebih lanjut diungkapkan, koreksi IHSG akan berlanjut terutama untuk saham di sektor komoditas karena tertekan penurunan harga komoditas. Investor juga masih akan wait and see menanti rilis kinerja emiten kuartal ketiga 2021.

Baca Juga: Mencari peluang dari aksi buyback saham emiten

Di tengah IHSG yang diprediksi melemah, analis mencermati saham-saham ini: 

1. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)

Mengalami koreksi dan breakdown support. Investor dapat sell/take profit. Analis menyarankan masuk lagi di harga Rp 8.950-Rp 9.100 per saham. Stop loss di Rp 8.900 per saham. Adapun target harganya berada di Rp 9.350- Rp 9.500 per saham. 

2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Mengalami koreksi dan breakdown support. Analis menyarankan sell/take profit. Investor bisa masuk saham WIKA harga Rp 1.440-Rp 1.470 per saham. Stop loss di Rp 1.420 per saham. Target harga saham ini di Rp 1.520-Rp 1.550 per saham. 

3. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Mengalami koreksi namun masih bertahan di atas level support. Analis menyarankan masuk di harga Rp 8.850-Rp 900 per saham. Stop loss di Rp 8.750 per saham. Target harga SMGR berada di Rp 9.200-Rp 9.350 per saham. 

Baca Juga: Harga CPO cetak rekor, berikut rekomendasi analis untuk saham CPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati