IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways di Perdagangan Perdana 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.581,48 di akhir tahun 2021. IHSG menurun 19,195 poin atau 0,29% pada penutupan perdagangan, Kamis (30/12). 

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, tujuh dari 11 sektor di bursa bergerak melemah pada perdagangan Kamis. Penurunan paling dalam dicatatkan sektor industri hingga 1,47%. Setelahnya disusul sektor energi yang melorot 1,46%. Adapun sektor transportasi dan logistik tertekan 1,01%. 

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan, pergerakan IHSG akan kembali sideways dalam rentang 6.550 hingga 6.630. 


"Secara teknikal, IHSG rawan aksi jual, mengingat harga yang tertahan di level pivot 6.580 disertai indikasi overbought pada stochastic RSI," ujar Valdy dalam riset, Jumat (31/12). 

Baca Juga: Indeks Sektor Teknologi Terbang 707,56% Saat IHSG menguat 10,08% Tahun 2021

Dia menambahkan, pergerakan IHSG pada perdagangan Senin (3/1) merefleksikan respons pelaku pasar terhadap data indeks manufaktur Tiongkok dan Indonesia di Desember 2021. Keduanya diperkirakan berada di atas batas ekspansif (50), sejalan dengan kecenderungan peningkatan demand di akhir tahun. 

Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati perkembangan inflasi Desember 2021 yang diperkirakan masih stabil di level rendah, walau terjadi kenaikan harga beberapa bahan pangan.

Di samping data-data ekonomi, pelaku pasar juga mengantisipasi perkembangan Covid-19 pasca libur akhir tahun. Saham-saham sektor kesehatan, seperti MIKA, HEAL, SIDO, PRDA, dan IRRA dapat diperhatikan. Di luar saham-saham sektor kesehatan, pelaku pasar dapat mencermati potensi rebound pada SCMA, ASRI, SMRA, TLKM, dan JSMR.

Baca Juga: Ini Instrumen Investasi Paling Cuan di Tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati