KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali melemah pada perdagangan hari ini (29/9). Sentimen eksternal masih menghantui, yakni dari kekhawatiran rencana
tapering serta kenaikan
yield US Treasury. "Sementara dari dalam negeri masih minim sentimen," kata Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (28/9). Lebih lanjut Dennies bilang, secara teknikal,
candlestick membentuk
lower high dan
lower low dengan
stochastic yang membentuk
deadcross mengindikasikan potensi pelemahan.
Dengan begitu, Artha Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan suport 1 di level 6.094 dan resisten 1 di level 6.134. Sementara suport 2 pada level 6.075 dan resisten 2 pada level 6.155. Sementara itu, Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia melihat IHSG mencoba bangkit pada titik
high pada rentang 6.138-6.140 sebagai resisten terdekat untuk hari ini. IHSG juga berpotensi melaju secara bertahap ke baris 6.160-6.170-6.180. Menurut Liza, itu demi menghadapi resisten
trend sideways yang masih awet selama dua bulan ini.
Baca Juga: Sejumlah saham bangkit dari level gocap, investor perlu perhatikan fundamental "Waspada jika suport 6.100 harus ditembus ke bawah, maka akan menghasilkan penurunan lebih lanjut menuju 6.030-6.000 lagi," ujar dia. Liza menambahkan, pasar terlihat menunggu implementasi perubahan
weighting index yang akan efektif tanggal 1 Oktober nanti. Sehingga, akan ada pergeseran posisi pada saham-saham
bluechips yang tadinya merupakan indeks
mover. "Setelah sentimen ini berlalu, kami percaya pergerakan
market secara umum akan lebih stabil & terarah," kata dia. Dengan kondisi saat ini, Liza menilai pasar dapat memperhatikan sektor-sektor yang mempunyai sentimen positif musiman, seperti saham-saham batubara yang harganya sedang melambung tinggi.
Sementara Dennies, menilai beberapa saham yang dapat diperhatikan hari ini, antara lain
PGAS,
WIKA, dan
ADRO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari