KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali melemah pada perdagangan Senin (3/2). Asal tahu saja, IHSG ditutup menguat 35,71 poin atau 0,5% ke level 7.109,19 pada perdagangan hari Jumat (31/1). Sayangnya, IHSG tercatat melemah 1,01% pada perdagangan sepekan lalu. Pada Jumat, total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat mencapai 15,63 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 10,49 triliun.
Sebanyak 330 saham mengalami penguatan, sementara 277 saham mengalami pelemahan, dan 196 saham stagnan. Direktur PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus mengatakan, sentimen pergerakan IHSG pada pekan lalu dipengaruhi oleh suku bunga bank sentral, kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, stimulus ekonomi China, dan rilis kinerja emiten tahun 2024. IHSG pun diperkirakan akan kembali bergerak melemah dengan rentang pergerakan di level 7.040 – 7.130 pada perdagangan Senin (3/2). Baca Juga: Simak Prospek Kinerja Emiten Properti Kawasan Industri di Tahun Ini Sentimennya masih berasal dari global. Yaitu, penahan suku bunga oleh The Fed di 4,25%-4,5% dan Trump yang resmi mulai meningkatkan tarif impor. “Kebijakan tarif Trump itu dikhawatirkan akan membuat inflasi AS tetap tinggi, sehingga era suku bunga tinggi akan bertahan lama,” paparnya. Daniel pun menyarankan investor untuk melirik saham BBRI, BBNI, dan TLKM dengan target harga masing-masing Rp 4.500 per saham, Rp 5.000 per saham, dan Rp 2.800 per saham. “Secara fundamental, ketiga saham itu masih murah dan mulai ada aliran dana masuk lagi dari investor asing,” paparnya. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang melihat, salah satu fokus pasar pada Senin besok akan tertuju pada rilis data tenaga kerja AS. Non-Farm Payrolls bulan Januari 2025 diproyeksi turun menjadi 205.000, dari sebelumnya 256.000. “Jika terealisasi, hal ini dapat menjadi sinyal perlambatan ekonomi yang berpotensi memengaruhi kebijakan moneter The Fed,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (31/1).
BBNI Chart by TradingView