KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,60% ke level 6.651,054 pada perdagangan Jumat (12/11). Namun, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (
net buy) senilai Rp 39,28 miliar di pasar reguler. Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya memproyeksikan IHSG akan melanjutkan pelemahannya. IHSG akan bergerak dengan suport 6.600 dan resisten 6.700 pada perdagangan besok (15/11). IHSG juga akan menanti beberapa rilis data ekonomi, mulai dari data ekspor dan impor tahunan Indonesia, serta data neraca perdagangan Indonesia di bulan Oktober 2021.
“Neraca perdagangan diperkirakan masih dalam kondisi surplus, namun tidak setinggi bulan Oktober,” terang Cheryl kepada Kontan.co.id, Jumat (12/11). Sebagai gambaran, surplus neraca dagang pada bulan September 2021 capai US$ 4,37 miliar, atau turun dari US$ 4,74 miliar pada bulan sebelumnya.
Baca Juga: BI diproyeksikan tahan suku bunga, begini prediksi IHSG di akhir 2021 Untuk besok, investor bisa mencermati saham PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR), PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM), PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA), PT Adaro Energy Tbk (
ADRO), dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (
TBIG). Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menambahkan, pelemahan IHSG pada Jumat (12/11) terjadi setelah sempat membentuk level baru
all-time high. Pergerakan diperberat kekhawatiran akan isu inflasi dari Amerika Serikat (AS) serta antisipasi
tapering yang akan dilakukan Federal Reserve (The Fed).
Untuk perdagangan di awal pekan, Senin (15/11), IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan dengan level suport di 6.626 hingga 6.606. Sementara, level
resistance di 6.694 hingga 6.738. Secara teknikal, Dennies menyebut
candlestick membentuk
long black body dengan volume yang cukup tinggi dan
stochastic yang membentuk
deadcross diperkirakan pergerakan akan cenderung melemah. Menurut Dennies, investor akan terus mencermati inflasi Amerika Serikat serta rencana
tapering. Sementara dari dalam negeri, investor akan mencermati rilis data neraca perdagangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari