IHSG Diproyeksi Melemah pada Perdagangan Senin (10/4), Cermati Pemicunya



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga tutup pasar hari Kamis (6/4), IHSG melemah 0,39% atau 26,91 poin ke 6.792,76 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya, mengatakan pergerakan IHSG pekan depan dipengaruhi oleh beberapa rilis data yang akan keluar sehingga pelaku pasar akan bersikap hati-hati sambil mencermati perkembangan. 

Adapun pekan depan akan ada rilis data inflasi AS yang menjadi fokus pasar dan juga komentar anggota The Fed dari berbagai negara bagian terkait kebijakan moneter The Fed yang mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan. 


Baca Juga: Asing Net Buy Rp 9,35 Triliun, Cermati Proyeksi IHSG Pekan Depan

Cheril mengatakan setelah krisis perbankan yang mereda, pekan ini juga ada rilis earning perbankan besar seperti JP Morgan dan Citigroup yang akan dicermati pasar terkait kesehatan kinerja perbankan AS.

Cheril mengatakan IHSG menunjukkan potensi pelemahan harga setelah munculnya candle trigger bearish diikuti momentum yang melemah. "IHSG berpotensi melemah dengan range 6.700-6.800," Jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (9/4). 

Sementara, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan IHSG pekan depan berpotensi untuk kembali terkoreksi dengan level 6.750 - 6.825.  

Nico mengatakan pergerakan IHSG akan di pengaruhi oleh data Inflasi Amerika yang keluar pada tanggal 12 April mengalami penurunan hingga 5%, ini akan mendorong IHSG dan bursa global mengalami penguatan. 

Baca Juga: BEI Gandeng Muhammadiyah untuk Kembangkan Pasar Modal Syariah

"Data ini akan menjadi sangat penting diikuti dengan data PPI Final Demand yang akan keluar pada tanggal 13 April akan mengubah arus pasar ke depannya," tuturnya. 

Editor: Noverius Laoli