KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,43% atau 30,03 poin ke 6.924,78 pada akhir perdagangan Jumat (8/9). Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang memprediks, IHSG akan berpotensi melanjutkan pullback di rentang 6.880-6.900 pada Senin (11/9). Hal tersebut terindikasi dari Stochastic RSI dan MFI yang cenderung menurun. Serta, pelebaran negative slope pada MACD.
Adapun sentimen lainnya, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada 5-7 September 2023 yang menghasilkan sejumlah kesepakatan terutama pada sektor energi dan pertambangan antara lain hilirasasi industri, ekosistem EV dan ekspor-impor listrik.
Baca Juga: Sekuritas Ramai-Ramai Memangkas Target IHSG Tahun Ini “Hal tersebut berpotensi memicu rebound jangka pendek pada saham-saham energy dan basic materials,” kata Alrich kepada kontan.co.id, Jumat (8/9). Selain itu, masih dari dalam negeri, pasar akan memperhatikan rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) serta ekspor dan impor bulan Agustus 2023 (15/9). Menyusul kondisi ekspor dan impor China yang masih terkontraksi pada Agustus 2023. Serta penurunan cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 600 juta Month on Month (MoM) ke US$ 137,1 miliar per 31 Agustus 2023. Sedangkan dari eksternal, China akan merilis data inflasi yang diperkirakan naik ke 0,2% YoY di Agustus 2023 dari -0,3% YoY di Juli 2023. Selain itu, AS juga akan merilis data inflasi bulan Agustus 2023 pada Rabu (13/9). Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, IHSG pada Senin (11/9) akan berpotensi lanjut melemah dengan rentang 6.880-6.950. Menurutnya, karena market masih mencermati perkembangan sentimen global terkait kebijakan The Fed pada periode berikutnya juga perkembangan harga komoditas. “IHSG diperkirakan tidak akan terkoreksi terlalu jauh karena hari Jumat ada sentimen Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang lebih baik dari perkiraan,” kata Cheril kepada Kontan, Jumat (8/9). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG memiliki peluang untuk menguat secara terbatas dengan di rentang 6.895 dan 6.938. “Kami perkirakan, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas serta adanya pembatasan teknologi AS oleh pihak China,” kata Herditya kepada Kontan, Jumat (8/9).
Baca Juga: Kenaikan IHSG Terganjal Faktor Eksternal, Cek Saham Rekomendasi Analis Herditya merekomendasikan saham-saham seperti PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (
MPMX) dengan target harga Rp 1.060-Rp 1.100, PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (
NSSS) dengan target harga Rp 202-Rp 212, dan PT Jayamas Medica Industri Tbk (
OMED) dengan target harga Rp 194-Rp 202.
Sedangkan Alrich merekomendasikan saham PT Kencana Energi Lestari Tbk (
KEEN), PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (
SRTG), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (
PGEO). Lalu, Cheril merekomendasikan beberapa saham seperti, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (
WIKA) buy dengan target harga Rp 446 dan stop loss Rp 410. PT Mahaka Radio Integra Tbk (
MARI) buy dengan target harga Rp 80 dan stop loss Rp 68, dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (
MIKA) buy dengan target harga Rp 2.980 dna stop loss Rp 2.840. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi