KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan awal pekan ini. Sekedar mengingatkan, IHSG ditutup melemah 40,288 poin atau 0,60% ke level 6.651,054 pada Jumat (12/11) Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa memang melemah. Penurunan paling dalam dialami sektor keuangan hingga 1,17%. Setelahnya ada sektor barang konsumen non-primer hingga 1,10% dan sektor energi hingga 0,64%. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memproyeksi, IHSG akan bergedak dalam level suport di 6.626 hingga 6.606. Sementara, level resisten di 6.694 hingga 6.738.
"Secara teknikal
candlestick membentuk
long black body dengan volume yang cukup tinggi dan
stochastic yang membentuk
deadcross diperkirakan pergerakan akan cenderung melemah," jelas Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (12/11).
Baca Juga: IHSG rawan koreksi di pekan depan, simak sentimen yang akan mempengaruhinya Adapun investor akan terus mencermati inflasi Amerika Serikat serta rencana
tapering. Sementara dari dalam negeri, investor akan mencermati rilis data neraca perdagangan. Di tengah pergerakan IHSG yang diprediksi melemah pada hari ini (15/11), analis mencermati saham-saham: 1. PT Wijaya Karya Tbk (
WIKA) WIKA mengalami koreksi dengan volume yang cukup tinggi, akan menguji level suport. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.250 - Rp 1.280 per saham.
Stop loss di Rp 1.235 per saham. Adapun target harga WIKA berada di kisaran Rp 1.340-Rp 1.370 per saham. 2. PT HM Sampoerna Tbk (
HMSP) HMSP mengalami koreksi setelah
breakout resistance, akan tetapi masih bertahan di atas level suport. Investor bisa masuk saham ini di harga Rp 1.025-Rp 1.045 per saham.
Stop loss di Rp 1.010 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.070-Rp 1.090 per saham.
3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) BSDE mengalami koreksi setelah
breakout resistance, akan tetapi masih bertahan di atas level suport. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.150-Rp 1.170 per saham.
Stop loss di Rp 1.135 per saham. Target harganya dipatok Rp 1.210-Rp 1.240 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari