KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diprediksi berlanjut pada hari Senin (7/11). Pada perdagangan Jumat (4/11), IHSG ditutup menguat 0,16% atau 10,95 poin ke 7.045,53. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan, secara teknikal IHSG berpotensi menguat. Lantaran penutupan IHSG di pekan lalu diakhiri dengan
candle hammer yang pertanda penguatan. Selain itu, sentimen bagi IHSG masih datang dari eksternal. Yakni dari potensi Federal Reserve (The Fed) melanjutkan kenaikan suku bunga. Meskipun, kenaikannya diproyeksi lebih kecil di periode selanjutnya.
"Ada beberapa sentimen positif dari dalam negeri seperti inflasi domestik yang lebih rendah dari perkiraan dan China yang berencana melonggarkan kebijakan Zero Covid-nya turut menopang IHSG," kata dia kepada Kontan, Sabtu (5/11). Karena itu, dia memproyeksikan, IHSG akan berada dalam kisaran 6.970-7.100 pada Senin (7/11).
Baca Juga: Laju IHSG Berpotensi Tertahan Memburuknya Kondisi Global Cheryl menyarankan, investor dapat membeli saham sektor teknologi dan bahan baku seperti PT Vale Indonesia Tbk (
INCO), PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) dan PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA). Sementara itu, Analis Henan Putihrai Mayang Anggita mengatakan, IHSG berhasil bertahan di atas MA20 di angka 6.980, sehingga berpotensi menguat menuju
resistance previous high di kisaran 7.109-7.136. Jika level tersebut mampu dihadapi, sebelum melanjutkan perjalanan untuk meraih kembali titik
all time high IHSG di rentang 7.355-7.377. Secara jangka panjang, IHSG bergerak
bullish di dalam pola
parallel channel dengan
support berada pada
lower channel di sekitar 6.870. Mayang pun menyebut, IHSG akan berada di area
support 6.980 dan
resistance di level 7.136 pada awal pekan ini.
Sementara, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG cenderung menguat dengan menguji area 7.050 hingga ke 7.090. Untuk area
support IHSG berada di 6.962 dan
resistance di 7.128. Herditya memberikan rekomendasi saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (
DOID) dengan target harga Rp 422-Rp 440, PT Blue Bird Tbk (BIRD) dengan target harga Rp 1.660-Rp 1.700, PT Rukun Raharja Tbk (
RAJA) dengan target harga Rp 1.050-Rp 1.080 dan PT Smartfren Telecom Tbk (
FREN) dengan target harga Rp 84-Rp 95. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari