KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,42% atau 29,42 poin ke 6.933,96 pada akhir perdagangan Selasa (12/9). IHSG terkoreksi di Selasa (12/9), namun masih bertahan di atas MA20 di kisaran 6.930. Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang memprediksi, jika bisa bertahan di atas MA2O, IHSG menjaga peluang rebound terbatas ke kisaran 6.950-6.960 pada Rabu (13/9).
“Secara teknikal, Stochastic RSI mengindikasikan oversold pada IHSG. Terlepas dari faktor teknikal tersebut, pergerakan IHSG pada pekan ini dibayangi oleh antisipasi sejumlah data ekonomi penting,” kata Alrich kepada Kontan.co.id, Selasa (12/9).
Baca Juga: IHSG Melemah 0,42% ke 6.933 Pada Selasa (12/9), MEDC, ESSA, HRUM Top Gainers LQ45 Dari eksternal, inflasi AS diperkirakan naik ke 3,6% Year on Year (Yo) di Agustus 2023 dari 3,2% YoY di Juli 2023. Kenaikan inflasi tersebut kembali memicu spekulasi kenaikan The Fed Rate di FOMC November 2023. Terkait kebijakan moneter, The Fed dijadwalkan rilis hasil FOMC di 20 September 2023 dan ECB dijadwalkan rilis pada 14 September 2023. Dari dalam negeri, pelaku pasar mengantisipasi penurunan nilai ekspor dan impor di Agustus 2023 yang diperkirakan lebih dalam dibanding penurunan di Juli 2023. Head of Research Investasiku Cheril Tanuwijaya mengatakan, IHSG berpotensi konsolidasi melemah seiring pelaku pasar yang mencermati rilis data inflasi tingkat konsumen AS pada periode Agustus yang diperkirakan kembali naik. “Adapun akan komentar dari pejabat The Fed terkait petunjuk dari kebijakan moneter The Fed akan berpengaruh pada indeks global,” kata Cheril kepada Kontan.co.id, Selasa (12/9). Selain itu, sektor energi berpotensi lanjut melemah seiring pelemahan harga komoditas energi. Cheril memprediksi IHSG berpotensi bergerak dalam rentang 6.900-6.960. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi pergerakan IHSG Rabu (13/9) rawan terkoreksi dalam rentang 6.924-6.953. “Kami perkirakan, investor akan menanti rilis data inflasi AS yang secara konsensus diperkirakan naik menjadi 3,6% YoY,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (12/9). Di mana hal tersebut menjadi kekhawatiran akan sikap hawkish The Fed ke depannya, meskipun pada pertemuan Jackson Hole lalu The Fed mengatakan pada September 2023 ini masih cenderung menahan Fed Fund Rate (FFR).
Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.942, ITMG, ARTO, MDKA Top Losers LQ45 di Sesi I Hari Ini (12/9) Herditya mengatakan, saham-saham pilihan ini dapat dicermati, PT Panin Financial Tbk (
PNLF) dengan target harga Rp 316-Rp 336, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (
KIJA) dengan target harga Rp 174-Rp 180, dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (
IMJS) dengan target harga Rp 362-Rp 380.
Sedangkan Cheril merekomendasikan saham-saham seperti, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (
PGEO) dengan target harga Rp 1.250 dan stop loss Rp 1.140, PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) dengan target harga Rp 1.100 dan stop loss Rp 1.030, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) dengan target harga Rp 11.500 dan stop loss Rp 11.100. Alrich merekomendasikan bagi pasar untuk mencermati peluang bullish continuation pada PT Barito Pacific Tbk (
BRPT), serta potensi rebound pada PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (
DSNG). PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS),PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (
PGEO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi