KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham cukup berfluktuasi selama pandemi Covid-19. Pada awal pandemi, IHSG sempat turun hingga level 3.900-an dan pada penutupan Selasa (19/10) sudah ada pada level 6.655. Artinya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah menguat 70,6%. Adapun level all time high IHSG tercatat berada pada level 6.693, yang tidak jauh dari level penutupan hari ini. Menurut, Fundamental Analis B-Trade Raditya Pradana, penguatan yang terjadi pada IHSG didorong oleh performa makroekonomi Indonesia yang mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Pertama, dari sisi inflasi. Raditya menyebut, angka inflasi tahunan Indonesia naik tipis menjadi 1,60% pada September 2021, tetapi sedikit di bawah perkiraan 1,69%. Ini adalah tingkat inflasi tertinggi sejak Mei. Menurut analisis Raditya, tingkat inflasi Indonesia masih terkontrol, terutama dalam upaya pemulihan dari dampak pandemi Covid-19. “Hal ini tentunya menjadi katalis positif bagi pergerakan rupiah dan IHSG,” terang Raditya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (19/10).
IHSG diproyeksi sentuh level psikologis 7.000 di kuartal IV-2021, cermati sentimennya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham cukup berfluktuasi selama pandemi Covid-19. Pada awal pandemi, IHSG sempat turun hingga level 3.900-an dan pada penutupan Selasa (19/10) sudah ada pada level 6.655. Artinya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah menguat 70,6%. Adapun level all time high IHSG tercatat berada pada level 6.693, yang tidak jauh dari level penutupan hari ini. Menurut, Fundamental Analis B-Trade Raditya Pradana, penguatan yang terjadi pada IHSG didorong oleh performa makroekonomi Indonesia yang mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Pertama, dari sisi inflasi. Raditya menyebut, angka inflasi tahunan Indonesia naik tipis menjadi 1,60% pada September 2021, tetapi sedikit di bawah perkiraan 1,69%. Ini adalah tingkat inflasi tertinggi sejak Mei. Menurut analisis Raditya, tingkat inflasi Indonesia masih terkontrol, terutama dalam upaya pemulihan dari dampak pandemi Covid-19. “Hal ini tentunya menjadi katalis positif bagi pergerakan rupiah dan IHSG,” terang Raditya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (19/10).